Menu

Mode Gelap
Jamaah Haji asal Kota Probolinggo ini Meninggal Saat Perjalanan Pulang Geramnya Sunan, Motor Digelapkan Teman yang Kerap Dibantunya Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Tukang Becak di Pasuruan Diamankan Polisi Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar Hanya Bertengger di Posisi 30 Porprov Jatim 2025, KONI Kota Probolinggo Segera Evaluasi Tim Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

Pemerintahan · 6 Jul 2025 20:41 WIB

Atasi Masalah Kesehatan dan Kemiskinan, Pemkab Jember Luncurkan ‘Gus’e Peduli Kesehatan’


					INOVATIF: Bupati Jember, Gus Fawait saat luncurkan program 'Gus’e Peduli Kesehatan' di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25) siang. (Foto: Diskominfo Jember) Perbesar

INOVATIF: Bupati Jember, Gus Fawait saat luncurkan program 'Gus’e Peduli Kesehatan' di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25) siang. (Foto: Diskominfo Jember)

Jember,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Jember mengambil langkah progresif dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan meluncurkan program ‘Gus’e Peduli Kesehatan’ di RSUD dr. Soebandi, Minggu, (6/7/25).

Program ini dimulai dengan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan serentak di tiga rumah sakit milik Pemkab Jember, yakni RSD dr. Soebandi, RSD Kalisat, dan RSD Balung.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa sektor kesehatan kini menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

Menurutnya, permasalahan kesehatan memiliki kaitan erat dengan tingginya angka kemiskinan di Jember, yang saat ini disebut sebagai salah satu yang tertinggi di Jawa Timur.

“Kesehatan adalah kebutuhan dasar. Tapi kita tidak bisa menutup mata, kemiskinan ekstrem di Jember masih tinggi dan itu berdampak besar pada kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Bupati, yang akrab di panggil Gus Fawait.

Ia menyebutkan, selama satu dekade terakhir, berbagai program telah digulirkan dari sosial, ekonomi, hingga pembangunan UMKM.

Namun, dampak terhadap penurunan angka kemiskinan belum maksimal karena masih dikerjakan secara terpisah dan belum terintegrasi.

“UMKM tumbuh, kegiatan sosial terus berjalan, tapi angka kemiskinan tidak banyak berubah karena semua bergerak sendiri-sendiri,” beber dia.

Gus Fawait mengajak seluruh pihak termasuk tenaga medis, manajemen rumah sakit, puskesmas, dan masyarakat umum, untuk ikut serta dalam gerakan ini.

“Pemerintah Kabupaten tidak bisa bergerak sendirian dalam menuntaskan permasalahan mendasar ini,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 78 kali

Baca Lainnya

Ketua DPRD: BUMD BPR Lumajang Harus Jadi Pilar Pembangunan Ekonomi Rakyat

8 Juli 2025 - 14:54 WIB

Bank Milik Daerah, Harapan Baru untuk Usaha Kecil di Lumajang

8 Juli 2025 - 10:12 WIB

Semester Pertama 2025, Lumajang Kumpulkan Rp86 Miliar Pajak Daerah

6 Juli 2025 - 10:14 WIB

Anggota DPRD dan Bupati Lumajang Kunjungi Rumah Anak Penderita Jantung Biru, Berikan Harapan Baru

4 Juli 2025 - 15:41 WIB

Pelayanan Imigrasi Akan Hadir di Lumajang, Bupati: Ini Keinginan Lama Saya

4 Juli 2025 - 10:54 WIB

Dilantik di Tengah Tahun Anggaran, Bupati Lumajang Tetap Penuhi Janji Politiknya

3 Juli 2025 - 17:40 WIB

Hadapi Masa Depan, Kadis Kominfo Lumajang Tegaskan Pentingnya Adaptasi dan Kolaborasi Teknologi

3 Juli 2025 - 12:51 WIB

Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare

2 Juli 2025 - 16:18 WIB

Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo

2 Juli 2025 - 14:58 WIB

Trending di Pemerintahan