Menu

Mode Gelap
MUI Jember Ungkap Sisi Buruk Sound Horeg: Volume Melebihi Batas, Warga Mengungsi Jamaah Haji asal Kota Probolinggo ini Meninggal Saat Perjalanan Pulang Geramnya Sunan, Motor Digelapkan Teman yang Kerap Dibantunya Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Tukang Becak di Pasuruan Diamankan Polisi Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar Hanya Bertengger di Posisi 30 Porprov Jatim 2025, KONI Kota Probolinggo Segera Evaluasi Tim

Hukum & Kriminal · 30 Jun 2025 14:58 WIB

Polisi Sita Uang Rp24 Juta dalam Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan


					Polisi rilis kasus pengiriman calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia. Perbesar

Polisi rilis kasus pengiriman calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia.

Pasuruan, – Polres Pasuruan Kota merilis kasus pengiriman calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia. Dalam rilis yang digelar di Mapolres Pasuruan Kota, Senin (30/6/2025), polisi menjelaskan, secara detail modus operandi, barang bukti, serta penetapan dua tersangka dalam kasus tersebut.

Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa mengungkapkan, bahwa para korban diminta membayar Rp11 juta per orang. Biaya tersebut meliputi tiket pesawat dari Bandara Djuanda, Sidoarjo, ke Batam, yang dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan perahu ke Johor Baru, Malaysia.

“Jalur yang digunakan adalah jalur bawah. Mereka tidak diberangkatkan secara resmi, dan ini sangat berisiko terhadap keselamatan dan legalitas mereka di negara tujuan,” jelas Choirul.

Dari hasil penggerebekan dan penyelidikan, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk paspor asli milik para calon TKI. Namun dalam proses pembuatannya, mereka diarahkan oleh tersangka untuk mengaku sebagai wisatawan atau hendak mengunjungi keluarga di Malaysia, bukan sebagai pencari kerja.

Selain itu, ditemukan pula aplikasi digital yang wajib diisi saat masuk ke Malaysia. Aplikasi ini telah diatur oleh tersangka MW agar para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) bisa melewati pemeriksaan dengan mudah dan diterima oleh pihak penjemput di negara tujuan.

Polisi juga mengamankan uang tunai sebesar Rp24 juta dari empat calon pekerja migran. Tiga orang berasal dari Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, dan satu orang lainnya berasal dari Madura.

Calon pekerja asal Madura diketahui langsung berangkat sendiri dan dijadwalkan bertemu dengan rombongan lainnya di Bandara Djuanda, Sidoarjo.

“Empat CPNI, tiga dari Nguling dan satu dari Madura yang janjian bertemu di Djuanda,” ujar Choirul.

Choirul juga menyebut, jaringan ini telah beroperasi sejak 2022 dan aktif merekrut pekerja dari berbagai daerah, seperti Probolinggo, Pasuruan, Jember, Lumajang, Madura, hingga Bima, NTB.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 81 jo. Pasal 69 dan/atau Pasal 83 jo. Pasal 68 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia jo. Pasal 55 KUHP, serta Pasal 4 dan/atau Pasal 10 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.

“Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara,” pungkas Choirul. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 91 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Geramnya Sunan, Motor Digelapkan Teman yang Kerap Dibantunya

8 Juli 2025 - 18:52 WIB

Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Tukang Becak di Pasuruan Diamankan Polisi

8 Juli 2025 - 18:16 WIB

Satgas Miras Segel Ruko milik Distributor Miras di Kraksaan

7 Juli 2025 - 12:24 WIB

Polres Jember Bongkar Jaringan Narkotika, 27 Tersangka Diringkus Termasuk Pasutri

5 Juli 2025 - 09:28 WIB

Pria Asal Gempol Ditangkap, Polisi Temukan 51 Gram Sabu

1 Juli 2025 - 20:02 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Polres Pasuruan Gerebek Pengedar Sabu di Gempol, Sita 16 Paket Barang Bukti

29 Juni 2025 - 18:36 WIB

Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan

28 Juni 2025 - 15:45 WIB

Polres Pasuruan Kota Gagalkan Pengiriman TKI Ilegal, Enam Orang Diamankan

27 Juni 2025 - 16:48 WIB

Trending di Hukum & Kriminal