Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Ekonomi · 4 Jun 2025 01:41 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis


					ANJLOK: Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember, sedang menjual dagangannya. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).
Perbesar

ANJLOK: Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember, sedang menjual dagangannya. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,– Kabupaten Jember mencatatkan deflasi pada bulan Mei 2025. Hal ini dipicu oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, terutama cabai.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Tri Erwandi, mengungkapkan bahwa penurunan harga komoditas cabai, seperti cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah sangat berpengaruh terhadap deflasi ini.

“Karena bobot cabai cukup tinggi dalam perhitungan inflasi, penurunan harganya sangat berdampak,” kata Tri kepada wartawan, Selasa, (3/6/25).

Meski ada peningkatan harga timun yang mencapai lebih dari 100 persen, pengaruhnya terhadap inflasi tidak signifikan karena bobotnya relatif kecil.

Selain cabai dan bawang merah, harga daging ayam dan telur juga mengalami penurunan. Hal ini juga berpengaruh pada deflasi.

Tri menjelaskan bahwa faktor cuaca berperan penting dalam kondisi ini. “Curah hujan yang tinggi membuat produksi cabai dan sayuran lainnya tetap melimpah,” ujar dia.

Ia juga memperingatkan adanya kenaikan harga beras yang perlu diwaspadai. “Harga beras sudah mulai meningkat, meskipun sedikit. Kita harus menjaga stok agar tidak terlalu banyak keluar dari Jember,” tambahnya.

Di sisi lain, meskipun harga rokok naik, permintaan tetap tinggi. “Rokok masih menjadi kebutuhan, sehingga meskipun harganya naik, penjualannya tetap laris,” ungkap Tri.

Menjelang Idul Adha yang akan berlangsung beberapa kedepan, Tri memperkirakan akan ada perubahan dalam pola konsumsi masyarakat.

“Jember dikenal dengan tradisi masyarakat Madura yang merayakan Idul Adha, biasanya mereka pulang kampung dan mengadakan selamatan,” jelasnya.

Dia memprediksi harga daging bisa turun karena banyaknya hewan kurban yang dipotong. Sementara komoditas seperti ayam, telur, dan kelapa kemungkinan akan mengalami kenaikan harga.

Tri menegaskan bahwa cabai dan bawang merah tetap menjadi komoditas utama yang mempengaruhi inflasi di daerah ini.

“Kita tidak bisa lepas dari kebutuhan akan sambal, berbeda dengan rokok yang bisa ditoleransi,” tutup dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 129 kali

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Trending di Ekonomi