Menu

Mode Gelap
Lumajang Gagal Lindungi Anak, Proses Kasus Pemerkosaan oleh Ayah Kandung Berjalan Lamban 27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak Penertiban Tambang Pasir Ilegal di Lereng Semeru Ricuh, Polisi Dihadang Warga Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang Aparat Dinilai tak Serius, NU Bakal Kerahkan Banser Berantas Miras Pemkab Jember Bakal Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru lewat Pasar Digital

Budaya · 8 Mar 2025 08:49 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal


					SERU: Salah satu kelompok peserta saat menampilkan kreatifitasnya dalam MPS, yang digelar oleh PZH Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum'at (7/3/25) malam. (istimewa).
Perbesar

SERU: Salah satu kelompok peserta saat menampilkan kreatifitasnya dalam MPS, yang digelar oleh PZH Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum'at (7/3/25) malam. (istimewa).

Probolinggo,- Kemeriahan tersaji saat Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) digelar oleh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum’at (7/3/25) malam.

Festival musik tradisional yang pertama kali digelar tahun 2023 ini, berlangsung di Jalan Pajarakan – Condong, dengan garis start halaman PZG Genggong hingga Pabrik Gula (PG) Pajarakan.

Festival ini diikuti 840 peserta yang terbagi dalam 56 grup. Para peserta terdiri dari 23 grup pelajar dan 33 grup perwakilan koordinator (korwil) bidang pendidikan dan kebudayaan (Dikdaya) kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris atau Gus Haris yang melepas peserta festival menyebut, pentingnya tetap menjaga seni dan kebudayaan khas daerah ditengah-tengah modernisasi zaman.

“Saya bersyukur Festival Musik Pengantar Sahur ini bisa digelar kembali. Ini merupakan kearifan lokal yang harus terus dipelihara,” kata Gus Haris.

Tidak hanya sebagai wadah melestarikan seni khas Ramadhan, menurut Gus Haris, festival musik patrol yang digelar pada malam ke-8 bulan Ramadan ini juga sebagai sarana hiburan sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

Oleh karenanya, ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Probolinggo berkomitmen melakukan kegiatan positif nan kreatif, yang turut membantu memajukan perekonomian daerah.

“Ini bentuk komitmen dari pemerintah daerah untuk mempertahankan musik tradisional yang ada di Kabupaten Probolinggo, sehingga kita harus melestarikannya,” ajaknya.

Salah satu peserta, Ahmadi, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam pagelaran MPS kali ini. Meski jauh-jauh datang dari Kecamatan Wonomerto, namun tak mengurangi semangatnya untuk berkarya.

“Kebetulan saya memang suka musik tradisional. Nah dengan MPS ini hobi saya tersalurkan, sekaligus menghibur masyarakat yang sedang menunggu waktu sahur tiba,” cetus perwakilan dari Korwil Dikdaya Kecamatan Wonomerto ini. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Trending di Budaya