Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Budaya · 7 Apr 2025 16:24 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat


					Bupati Lumajang datang langsung untuk melihat antusias warga yang berkunjung ke Pantai Mbah Drajid. (Foto: Asmadi).
Perbesar

Bupati Lumajang datang langsung untuk melihat antusias warga yang berkunjung ke Pantai Mbah Drajid. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Setiap satu tahun sekali, tepatnya pada hari raya kupatan, setiap daerah memilik tradisi yang unik.

Di mana, pada momen tersebut kebanyakan warga setempat menggelar doa dan makan ketupat bersama di masjid. Namun ketika selesai tasyakuran, sebagian warga mengganti baju dan berbondong-bondong menuju ke laut untuk mandi.

Ritual yang dijalani anak-anak hingga dewasa ini diyakini masyarakat sebagai tolak balak atau buang sial.

Salah satu pantai yang menjadi jujukan warga setempat yakni, Pantai Mbah Drajid di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang.

Tania (25), warga Desa/Kecamatan Pasirin, Kabupaten Lumajang mengaku, sudah datang sejak pukul 11.00 WIB, bersama suami dan anaknya.

“Ini kami sekeluarga sedang mandi di laut, kami mandi di sini bukan tanpa alasan, ini sebagai tradisi kami dan juga membuang sial,” kata Tania, Senin (7/4/25).

Tradisi mandi di pantai ini sudah menjadi kebiasaan warga setelah hari raya ketupat.

Pantauan di lokasi, sejak pagi warga silih berganti datang ke pantai untuk mandi bersama anggota keluarganya. Anak-anak hingga orang dewasa, tumpah ruah menceburkan diri dan mandi bersama di tepi Pantai Mbah Drajid.

Selain sebagai ajang silaturahmi dan meluapkan kegembiraan, mandi di laut diyakini dapat menyehatkan tubuh sekaligus menjadi tolak-balak serta dipercaya membawa keberkahan, kesehatan dan keselamatan bagi mereka dan keluarga.

“Setiap Hari Raya Ketupat, Pantai Wotgalih ini ramai, Kupatan itu tujuh hari setelah 1 Syawal atau setelah lebaran. Dan ini, sebagai ritual oleh sebagian masyarakat yang datang ke sini menjadi tradisi. Kalau gak mandi di Pantai Mbah Drajid ini kurang afdol,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati saat ditemui di Pantai Mbah Drajid.

Meski begitu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada ketika sedang mandi di tepi Pantai Mbah Drajid. Sebab, arus ombak di pantai ini sangat besar.

“Tadi saya sudah mengimbau agar masyarakat yang datang bisa menjaga diri jangan sampai hanyut oleh ombak, karena ombak di pantai ini sangat besar,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 232 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Trending di Budaya