Menu

Mode Gelap
Truk ODOL di Puger Jember Tuai Polemik, DPRD Panggil Dishub Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Soroti Plaza Gempol, Desak Perbaikan Manajemen Omah Duren, Sajikan Legitnya Durian Montong di Dataran Tinggi Lumbang Tenaga Non-ASN Jember Menjerit! Honor Tak Cair, Wadul ke DPRD Pengunjung Keluhkan Tarif Pendamping Pendakian ke Ranu Kumbolo Lumajang Pj Bupati Lumajang Minta Pengelolaan Administrasi Jadi Kunci Utama dalam Program Pembangunan yang Efektif

Nasional · 2 Sep 2024 15:12 WIB

Prabowo Subianto: Pemimpin Baru Indonesia yang Didukung Presiden Jokowi dan Isu Keretakan


					PEMIMPIN BARU: Calon presiden terpilih, Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara kenegaraan. (foto: IG Prabowo).
Perbesar

PEMIMPIN BARU: Calon presiden terpilih, Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara kenegaraan. (foto: IG Prabowo).

Jakarta,- Prabowo Subianto, calon presiden terpilih Indonesia, tengah mempersiapkan diri untuk menjabat sebagai presiden dengan berbagai rencana ambisius.

Didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo telah diperkenalkan di berbagai forum internasional,  yang kian mengokohkan posisinya sebagai pemimpin masa depan Indonesia.

Namun, di balik dukungan ini, terselip isu keretakan hubungan antara keduanya yang menjadi sorotan media dan publik.

Pada tanggal 2 September 2024, Prabowo mengikuti sesi foto dalam Joint Leaders’ Session Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum kedua di Bali.

Acara ini dibuka oleh Presiden Jokowi. Dalam forum internasional itu, Presiden Jokowi secara resmi memperkenalkan Prabowo sebagai penerusnya di hadapan para pemimpin dunia.

Ini bukan pertama kalinya Jokowi memperkenalkan Prabowo di acara internasional. Pada Mei 2024, Jokowi juga memperkenal Menteri Pertahanan RI itu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

Dukungan Jokowi terhadap Prabowo di berbagai forum internasional menunjukkan adanya kepercayaan dan kesinambungan dalam kepemimpinan nasional.

Menjelang pelantikannya sebagai presiden, Prabowo Subianto telah menyusun sejumlah rencana strategis yang mencerminkan visi besar untuk Indonesia.

Salah satu rencananya adalah memisahkan Kementerian Perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rencana ini, menurut Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, bertujuan untuk lebih fokus pada pengembangan perumahan, khususnya bagi masyarakat kelas menengah dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

Selain itu, Prabowo juga berencana membangun tanggul laut raksasa yang akan membentang dari Jakarta hingga Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Proyek besar ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi kawasan pesisir dan mendukung perekonomian nasional.

Prabowo optimistis proyek ini, meskipun memakan waktu sekitar 20 tahun, akan menarik banyak investor asing yang ingin menanam modal di Indonesia.

Dalam penutupan Rapimnas Partai Gerindra pada 31 Agustus 2024, Prabowo memberikan isyarat bahwa sebagian menteri dari kabinet Jokowi akan bergabung dalam kabinetnya.

Hal ini dilakukan karena Prabowo menghargai pilihan Jokowi yang dianggapnya telah memilih orang-orang hebat untuk memimpin berbagai sektor penting di Indonesia.

Namun, di tengah persiapan pelantikan yang sudah didepan mata, muncul isu keretakan hubungan antara Prabowo dan Jokowi.

Beberapa narasumber dari partai koalisi pendukung mengungkapkan bahwa Prabowo kecewa dengan dinamika politik pemerintahan saat ini, terutama setelah munculnya demonstrasi besar menentang revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).

Meskipun demikian, Prabowo tetap berusaha menjaga hubungan baik dengan Jokowi, mengingat pentingnya kerukunan antara pemimpin bangsa bagi stabilitas negara.

Isu keretakan hubungan Prabowo dan Jokowi menjadi bahan perbincangan hangat di media. Beberapa laporan mengindikasikan adanya ketegangan antara kedua tokoh ini, terutama terkait dengan respons pemerintah terhadap demonstrasi besar yang menentang revisi UU Pilkada.

Prabowo, yang tidak ingin terkena imbas dari protes-protes ini terhadap pemerintahan barunya kelak, tampak berhati-hati dalam merespon situasi politik yang berkembang.

Meski demikian, Prabowo menekankan pentingnya kerukunan dan harmoni dalam kepemimpinan, sebuah pesan yang disampaikannya dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam penutupan Rapimnas Partai Gerindra.

Prabowo menyatakan bahwa budaya bangsa Indonesia menghargai pemimpin yang rukun dan bekerja sama demi kebaikan rakyat.

Prabowo Subianto, sebagai presiden terpilih, membawa harapan besar bagi Indonesia dengan rencana-rencana ambisiusnya yang didukung oleh Jokowi.

Meskipun isu keretakan hubungan dengan Jokowi menjadi perhatian, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk menjaga kerukunan dan harmoni dalam kepemimpinan. Di tengah tantangan politik yang ada, Prabowo bertekad untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 114 kali

Baca Lainnya

Pisang Mas Kirana Lumajang Tembus Pasar Global

9 Februari 2025 - 09:43 WIB

Pakar Geologi Sarankan Warga Terdampak Tanah Bergerak di Pasuruan untuk Pindah

2 Februari 2025 - 19:10 WIB

Sambut Ramadhan, SOYJOY Suguhkan Varian Baru Kurma Nastar

31 Januari 2025 - 14:04 WIB

Penipuan Berkedok Tender MBG di Pasuruan Terungkap, 5 Orang Ditangkap

31 Januari 2025 - 04:53 WIB

Pj Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Pasuruan, Kajian Geologi Segera Dilakukan

30 Januari 2025 - 19:27 WIB

Demi Swasembada Gula Nasional Butuh Dukungan Semua Menteri

20 November 2024 - 19:29 WIB

Huntap Lumajang Jadi Percontohan Nasional

24 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Sah! Prabowo-Gibran Dilantik jadi Presiden-Wapres RI

20 Oktober 2024 - 13:43 WIB

KIM Desa di Lumajang Masuk 10 Besar Nasional dan 10 Besar Jatim

15 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Trending di Nasional