ANTUSIAS: Kontes kambing dan domba di Desa Binor, Paiton, Probolinggo, menyita perhatian publik. (Foto : Ainul Jannah)

Kontes Kambing dan Domba, Upaya Bangkit Pasca Virus PMK

Paiton,- Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Probolinggo menggelar open kontes kambing peranakan etawa ras Kaligesing di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Minggu (19/3/23).

Ratusan kambing dan domba yang mengikuti kontes tersebut akan dinilai dari segi kebersihan, kesehatan, dan kecantikannya. Selain itu, juga beradu bobot kambing di kelas ekstrim.

Ada 6 kelas yang diperlombakan di kontes tersebut. Meliputi Kelas A Jantan dan Betina, Kelas B Jantan dan Betina, Kelas C Jantan dan Betina, Kelas D Jantan dan Betina, Kelas E Jantan dan Betina dan terakhir Kelas Ekstrim.

Ketua Bidang Seni dan Budaya HPDKI Kabupaten Probolinggo sekaligus pengawas juri Andi Susanto mengatakan, kambing dan domba yang mengikuti kontes tidak dinilai dari segi harga jualnya. Melainkan dari segi kesehatan, kecantikan dan perawatan.

“Masalah harga itu tidak masuk dalam penilaian kami, yang kami nilai ini nantinya dari kepala sampai kakinya dan yang terpenting adalah perawatannya,” kata Andi.

Andi mengatakan, kambing dan domba yang mengikuti kontes akan diambil 10 besar. Kemudian akan kembali diseleksi menjadi lima besar dengan sistem rangking.

“Jadi yang masuk lima besar ini kemudian akan kami masukkan ke data base kami untuk kemudian diikutkan ke kejuaraan piala presiden,” paparnya.

“Yang ekstrim ini banyak peminatnya, nanti yang akan dinilai itu bobot dari kambingnya para kontestan,” imbuh Andi menambahkan.

Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Probolinggo Gus dr. Haris Damanhuri Romly mengatakan, kontes tersebut merupakan upaya membangkitkan kembali geliat para peternak, khusunya peternak kambing dan domba usai dilandvirus Penyakit Mulut dan Kulit (PMK).

“Ini masalah hobi yang tentunya tidak akan berbicara masalah uang ataupun nominal. Ini merupakan upaya kita untuk kembali bangkit dari keterpurukan setelah adanya PMK,” katanya.

Baca Juga  Apes! Niat Buang ‘Hajat’, Warga Tiris Hanyut di Sungai Pekalen

“Harapannya dengan kontes ini semoga jadi awal dari kebangkitan dari peternak kambing dan domba. Semoga semuanya terus bersinergi agar (kontes, red) terlaksana Istiqomah setiap tahun,” Gus Haris menambahkan.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu kontestan asal Kota Batu, Hadi Purnomo Syarif mengatakan, ia membawa kambing etawa yang pernah ditawar senilai Rp250 juta ke kontes yang diadakan di Kecamatan Paiton.

“Ya pernah ditawar Rp250 juta tetapi tidak saya lepas. Ini masuk kategori kelas B yang nantinya akan beradu bobot badan Ini beratnya satu kwintal lebih,” papar Hadi.(*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Pawai Ogoh-ogoh di Lereng Semeru jadi Simbol Kuatnya Toleransi di Lumajang

Lumajang,- Pawai ogoh-ogoh menjelang perayaan Hari Raya Nyepi yang dilakukan oleh umat Hindu di lereng …