PERSIAPAN: Umat Hindu Lumajang mulai membuat ogoh-ogoh mendekati Hari Raya Nyepi. (foto: Asmadi)

Sambut Tawur Kesanga, Umat Hindu Lumajang Mulai Buat Ogoh-ogoh

Lumajang,- Menyambut datangnya Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang mulai membuat ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh yang dibuat beraneka ragam dengan ukuran besar. Beragam ogoh-ogoh yang dibuat menggambarkan berbagai sifat jahat, sehingga bentuknya terlihat menyeramkan.

Proses pembuatan ogoh-ogoh membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sekitar dua minggu. Bahan dasarnya mayoritas styrofoam, lalu dibalut kertas semen.

Rata-rata, warga membutuhkan biaya sekitar Rp3 juta hingga Rp4 juta untuk membuat satu ogoh-ogoh berukuran besar. Biaya pembuatan ogoh-ogoh berasal dari patungan warga.

“Ini rangkaian persiapan menyambut datangnya Nyepi. Umat Hindu membuat ogoh-ogoh yang nantinya akan diarak keliling desa,” kata pembuat ogoh-ogoh di Pura Mandaragiri Semeru Agung Desa Senduro, Nyono, Sabtu (18/3/2023).

Biasanya, ogoh-ogoh dibuat oleh kalangan anak muda. Meski dengan alat se-adanya, namun para pemuda Hindu terlihat cukup piawai membuat ogoh-ogoh.

Warga bergotong royong membuat ogoh-ogoh di balai pura masing-masing. Model ogoh-ogoh biasanya berganti setiap tahun namun konsepnya tetap raksasa yang menyeramkan.

Dengan pewarnaan yang tepat, ogoh-ogoh terlihat seperti hidup. Tak hanya untuk warga dewasa, umat Hindu juga membuat ogoh-ogoh yang nanti akan diarak oleh anak-anak dengan bentuk yang lebih kecil dan ringan.

Selanjutnya, ogoh-ogoh akan diarak berkeliling kampung pada malam hari sebelum Nyepi, Selasa (21/3/23). Diiringi gamelan baleganjur, umat Hindu membawa ogoh-ogoh di jalan desa masing-masing.

Nyono menjelaskan, ritual ini disebut dengan tawur kesanga. Maknanya, membersihkan pengaruh buruk bagi umat Hindu sebelum memasuki puasa Nyepi.

“Ritual ini diakhiri dengan membakar ogoh-ogoh menjelang tengah malam. Lalu, seluruh umat Hindu akan menjalani puasa penuh 24 jam,” tuturnya menjelaskan.

Selama Nyepi, umat Hindu menghentikan seluruh aktivitasnya dan hanya berdiam diri di dalam rumah. “Puasa ini sebagai pertanda menyambut datangnya tahun baru Saka,” tutup Nyono. (*)

Baca Juga  Lapas Kelas IIB Lumajang Digeledah, ini Temuannya 

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …