KAMPUNG BUNGA: Wabup Lumajang, Indah Amperawati, usai meresmikan Green House di Desa Purworejo, Senduro. (foto: Asmadi)

Mengenal Kampung Bunga di Lumajang, Bangun Kemandirian Ekonomi lewat Anggrek 

Lumajang,- Kabupaten Lumajang dikenal berkat sejumlah destinasi alam eksotis yang dimilikinya, seperti Gunung Semeru, Ranu Kumbolo hingga air terjun Tumpak Sewu.

Selain wisata alam, daerah yang disebut Kota Pisang itu juga memiliki sumber daya alam hayati, yang tumbuh dan dikembangkan dengan baik, salah satunya bunga anggrek.

Di Kabupaten Lumajang, salah satu sentra budidaya bunga anggrek terletak di Desa Purworejo, Kecamatan Senduro. Bahkan di desa ini, telah dibangun Green House Anggrek untuk menunjang budidaya tanaman bernama latin Orchidaceae itu.

“Pembangunan Green House ini berkat anggaran dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanjan didampingi Dinas Pertanian Lumajang,” kata Sekretaris Kelompok Tani Sri Rejeki, Agung Ranu Prabowo.

Dijelaskannya, Green House anggrek yang dikelola saat ini memiliki luas total 1000 meter persegi yang dibagi 3 titik. Green House 1 ukuran 8×7 meter dan Green House 2 ukuran 16,6 x 30 meter.

“Sementara Green House ketiga di sebelah utara, sudah lolos dari balai karantina pertanian dengan luas 16×18 meter,” ia menambahkan.

APRESIASI: Wabup Lumajang, Indah Amperawati, dukung kampung bunga Desa Purworejo, Senduro, bangun kemandirian ekonomi desa melalui tanaman anggrek. (foto: Asmadi)

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat meresmikan Green House Anggrek di Desa Purworejo, Rabu (25/1/23) menyebut, Desa Purworejo bisa melabeli desanya menjadi kampung bunga.

Oleh karena itu, ia berharap dengan branding tersebut, hasil tanaman hias Desa Purworejo semakin dikenal luas oleh masyarakat, bahkan bisa dipasok ke luar daerah.

“Kita berharap, desa ini ditetapkan sebagai kampung bunga, mudah-mudahan seperti Kota Batu. Jadi kalau fokus ke tanaman hias, ya fokus mengembangkan tanaman hias sehingga orang luar bisa tahu kalau kampung bunga ya di Purworejo, saya pikir Lumajang berpotensi ekspansi ke luar Jawa Timur,” urainya.

Menurut perempuan yang kerap dipanggil Bunda Indah ini, tanaman hias bisa menjadi sumber pendapatan dan wujud kemandirian ekonomi masyarakat di Desa Purworejo.

Baca Juga  Isu Keretakan Cak Thoriq-Bunda Indah Menguap, ini Kata PKB Lumajang

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat mendukung, karena ini bagian dari pemberdayaan masyarakat dan kemandirian ekonomi, kalau setiap rumah berusaha di tanaman hias, kita bisa bayangkan berapa pendapatan yang mereka terima,” jelasnya.

Bunda Indah berpesan, agar Kampung Bunga Purworejo nantinya bukan sekedar tempat jual beli bunga. “Namun juga sebagai wisata edukasi tanaman hias yang memiliki nilai jual lebih tinggi,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Berkah Ramadan, Penjualan Bandeng Jelak di Pasuruan Meroket

Pasuruan,- Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para penjual olahan bandeng jelak di Kelurahan Blandongan, …