Tujuh Kecamatan di Lumajang Mulai Krisis Air Bersih 

Lumajang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menetapkan status siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih hingga waktu yang tidak ditentukan.

Langkah itu dilakukan mengingat cuaca yang fluktuatif di Kabupaten Lumajang membuat sejumlah wilayah terancam mengalami kekeringan.

Akhir-akhir ini, cuaca di lumajang sedang mengalami musim kemarau. Wargapun akan mengalami kesulitan air bersih. Sebaliknya, apabila musim hujan turun, air tersedia cukup melimpah.

Per hari ini, Kamis (22/9/22), data yang berhasil dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, setidaknya ada sebanyak 48 titik lokasi yang mengalami krisis air bersih.

Puluhan titik itu tersebar di 18 Desa dan 7 Kecamatan. Namun, jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah, sebab banyak desa dengan tingkat kerawanan yang sama namun belum melapor.

Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, beberapa kecamatan yang rawan mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Kedungjajang, Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, Padang, dan Lumajang Kota.

Menurutnya, saat ini di kawasan tersebut telah dilakukan assesmen meliputi pengecekan sumber air dan debit air. Hasilnya, debit airnya memang mengalami penurunan dari sebelumnya.

“Asesmen dan validasi data menjadi dasar kami kawasan mana saja yang terdampak. Kami sudah menyiapkan proses dropping-nya. Karena dari personel maupun armada sudah siap, bahkan semua tangki armada juga sudah kami bersihkan,” kata Wawan.

Saat ini, lanjut Wawan, masih belum.ada masalah yang serius terhadap pasokan air bersih. Hanya saja ada sebagian besar daerah yang debit airnya mengalami banyak pengurangan.

“Jadi di kawasan itu (krisis air bersih) sebenarnya masih terdapat air, hanya saja debitnya sedikit dan terbatas,” tuturnya.

Wawan menambahkan, hingga saat ini dropping air bersih terus dilakukan. Bahkan, sudah disiapkan 4 kendaraan khusus untuk menyalurkan air bersih kesejumlah desa yang mengalami kekeringan.

Baca Juga  Dinilai Meresahkan, Pemkot Pasuruan Segera Tertibkan Pengemis, Anjal dan Bentor

“Empat unit mobil kami siapkan untuk dropping, masing-masing bisa menampung 500 liter air bersih,” pungkas dia. (*)

 

Publisher: Zainullah FT

Baca Juga

TPT Ambrol Kali Kertosono Baru Bisa Diperbaiki Permanen Tahun Depan, ini Sebabnya

Probolinggo,- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Timur Wilayah Sungai (WS) …