Hitung Cepat, 47 Petahana Menangi Pilkades

PROBOLINGGO,- Proses pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 250 desa di Kabupaten Probolinggo telah usai. Sebagian besar petahana kepala desa yang maju pada pilkades serentak tumbang dan sebanyak 47 terpilih kembali.

Ada sejumlah kepala desa (kades) pada periode sebelumnya gugur. Misal di Kecamatan Besuk, ada tiga mantan kades gugur, yakni di Desa Bago, Subagio Hadi Sansoto dikalahkan Nahrawi. Di Desa Klampokan, Doni Sandy dikalahkan Bahriyatun Nikmah.

Di Desa Sindetlami Sudaipi kalah dari Saiful Bahri dan di Desa Randujalak, Anis Nurhainis kalah dari Nur Dwiansyah.

Kemudian di pilkades di Kecamatan Tegalsiwalan, dua mantan kades tidak bisa mempertahankan atau gugur. Yaitu di Desa Banjarsawah, Muhammad Saleh dikalahkan R.M Amad Wahyudi. Di Desa Blado Kulon, Abdullah harus menelan kekalahan atas lawannya, Bawon.

Sementara di Desa Kotaanyar, Kecamatan Kotaanyar, calon petahana Supriatin ditumbangkan Mastutik. Lalu di Kecamatan Paiton, di Desa Sumberanyar, Moh. Toha kalah dari Andika, dan di Desa Pondokklelor, Abdul Mulud harus mengakui keunggulan F. Ade Candra.

Hal itu berdasarkan data hasil rekapitulasi hitung cepat atau data sementara Panitia Kabupaten (Pankab). Dari 250 desa yang mengikuti kontestasi Pilkades 2022, sebanyak 13 cakades perempuan terpilih, 237 cakades laki-laki dan 47 kades incumbent terpilih.

Kepala Seksi Aparatur Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo, Muhammad Idris mengatakan, jika pelaksanaan Pilkades 2022 termasuk di 1.847 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlangsung aman.

“Alhamdulillah kalau untuk rekapitulasi hitung cepat sudah selesai dan berjalan normal. Dan untuk selanjutnya untuk perolehan suara resmi tinggal menunggu laporan dari BPD (Badan Permusyawaratan Desa) masing-masing desa,” kata Idris, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga  Tembakau Mulai Panen, DPRD Pastikan Daya Tampung Gudang

Untuk cakades terpilih, Idris berharap, agar tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak ada pesta perayaan kemenangan besar-besaran terlebih mengahdirkan atau mengundang kerumunan massa.

“Karena protokol kesehatan (prokes) selama proses pencoblosan diperketat dan kami tentu tidak ingin ada klaster baru yang ditimbulkan setelah Pilkades ini. Oleh karena itu kami harap semua pemenang tidak merayakan berlebihan,” tutur Idris. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga

Berusia Hampir 3 Abad, Begini Sejarah Berdirinya Kabupaten Probolinggo

Probolinggo,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, menggelar upacara Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-278, Kamis (18/4/24) …