GRATI-PANTURA7.com, Hujan lebat pada Sabtu (31/10/20) yang mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan. Salah satunya terjadi di Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati.
Hingga Minggu (1/11/2020) siang, debit air masih tertahan sekitar setengah meter dan menggenangi permukiman warga. Banjir berasal dari air sungai yang meluap akibat tak mampu menampung air dari wilayah selatan.
“Tadi malam ketinggiannya sampai satu meteran, sekarang mulai surut. Tapi saat ini sudah gerimis lagi, mudah-mudahan tidak sampai banjir lagi,” kata Putri Nurul (21) warga Desa Kedawung Wetan.
Menurutnya, warga desa setempat yang rumahnya tergenang banjir malah merasa sudah terbiasa menghadapi bencana tersebut, “Ya memang sudah begini tiap tahunnya. Banjir saat musim penghujan datang,” keluh dia.
Selama ini, dijelaskan Putri, Desa Kedawung Wetan dan Kedawung Kulon merupakan salah satu daerah rawan banjir di Kecamatan Grati. Hal itu disebakan letak geografisnya yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso.
Tak hanya itu, lanjutnya, jalan penghubung antara Pasar Ngopak di sisi utara dengan desanya di sisi selatan, ikut terendam dengan ketinggian air hingga satu meter. Akibatnya jalan susah diakses oleh warga yang mengendarai kendaraan bermotor maupun mobil.
“Banjir yang paling tinggi debit airnya itu di Desa Kedawung Kulon. Jadi, kalau dari pasar Ngopak atau dari arah utara ke selatan itu semakin tinggi,” tambah Putri.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir menerjang sedikitnya 20 desa di 6 kecamatan. Meliputi Kecamatan Bangil, Rembang, Kraton, Winongan, Grati dan Rejoso.
Saat ini, debit air berangsur surut dan aktifitad warga berangsur normal. Musibah ini tidak menyebabkan korban jiwa. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT