Dua ODGJ Kabur dari Rehabilitasi Sosial, Nyaris Dimassa

GRATI-PANTURA7.com, Dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kabur dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan Jalan Raya Kedawung Wetan, Grati, Pasuruan. Keduanya kabur pada Selasa (20/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Informasi yang rangkum PANTURA7.com, kedua ODGJ tersebut adalah Suwardi dan Didik. Dua warga asal Kabupaten Tuban ini tidak memiliki keluarga, dan terjaring Satpol PP saat razia, beberapa waktu lalu.

Pasca lepas dari kendali UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras, mereka nyaris saja dikroyok massa, di Timur Jembatan Winongan. Gara-garanya, mereka tepergok warga hendak mencuri sepeda angin.

“Saat mau dikeroyok, ada warga yang merasa kasihan. Kemudian mereka dibawa ke kantor polisi dan lalu dijemput ambulans UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan,” kata Abdul Karim, warga di jembatan Winongan, Rabu (21/10/2020) siang.

Sementara, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras menyebut, keduanya kabur karena gedung rehab bagi warga yang memiliki gangguan mental itu, tidak dilengkapi tralis layaknya penjara.

“Jadi kamar ya kamar, layaknya manusia seutuhnya. Kalau tim medis dari RSJ melihat kondisinya sudah bagus, ya kalau mau tidur ya masuk kamar. Jika tidak tidur ya keluar beriteraksi seperti kita,” papar staf Seksi Pelayanan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras, Kukuh Pranadi.

Kukuh juga menjelaskan, bahwa orang yang mengalami gangguan mental tidak bisa sembuh seperti manusia normal. Halusinasi itu masih ada, bahkan mentalitas ‘ngemis’ masih melekat.

“Kejadian seperti ini bukan kali ini saja, kadang mereka yang seperti itu, apalagi yang terlantar tidak ada keluarga atau ada keluarga tapi tidak diurus, biasanya memang keluar seperti itu,” ujar dia.

Mereka kabur, lanjut Kukuh, tidak selalu dari depan, ada juga dari belakang. Khusus untuk Suwardi dan Didik, petugas tidak mengetahui mereka keluar lewat mana.

Baca Juga  Nekat Takbiran Keliling? Siap-siap Ditindak

“Dua orang ini keluar bukan sekali itu saja. Mereka gangguannya tidak sikotik aja, tapi ganda. Walaupun di bawa ke RSJ, sulit untuk sembuh,” Kukuh menjelaskan.

Kukuh mengaku pihaknya kewalahan untuk menjaga ODGJ di tempat rehabiltasi tersebut. Andai ada bantuan personel 10 orang saja dari Satpol PP, ia yakin peristiwa serupa tidak akan terulang.

“Disini penjagaan dibagi tiga sif, pagi 1 orang siang 1 orang dan malam 2 orang. Namanya ODGJ, kan masih bisa melihat-lihat mencari cela untuk kabur. Kalau ada yang kabur lalu ada yang mengembalikan tetap kami terima walaupun kembali dalam kondisi labil,” ujarnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Tabrak ‘Bokong’ Truk, Pemuda Krejengan Meregang Nyawa

Probolinggo – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Pantura, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. …