Bayi Singa Putih di Taman Safari Prigen Lahir Ditengah Pandemi Covid-19

PRIGEN-PANTURA7.com, Di tengah pandemi Covid-19, Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan, membuktikan kesuksesannya dalam breeding (pengembangbiakan) satwa. Kali ini, lahir anak singa putih bernama Gisel, yang kini sudah menginjak usia 2 bulan.

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yonadie menjelaskan, Gisel lahir dengan normal pada 8 April 2020 lalu dengan berat 1,5kg. Gisel lahir dari dari indukan betina bernama Ghost dan pejantan bernama Kaka.

Dikatakannya, proses kelahiran Gisel ditangani secara langsung oleh drh Hanifa Agus Setyawan dan Ponasri, keeper (perawat satwa). Dalam pemantauan selama hampir 2 bulan ini, papar dia, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya.

“Dia terpantau menyusu setiap 2 jam sekali dan beraktifitas normal. Untuk penanganan dan perawatan induk betina pasca melahirkan, kita berikan suplemen penambah volume ASI yaitu moloco,” terang Yonadie, Minggu (31/5/2020).

Menurut Kurator Taman Safari Prigen, drh Ivan Chandra, bayi Gisel ini masih dalam perawatan induknya yaitu Ghost, dibantu oleh keeper, paramedis dan dokter hewan. Setiap hari, jelasnya, Gisel menyusu ke induknya hingga nanti berusia sekitar satu tahun.

“Setelah vaksinasi saat berusia 3 bulan, si bayi Singa Putih ini akan kita lepas ke exhibit untuk berkumpul bersama kelompoknya,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Edukasi TSP, Eko Windarto menuturkan, Gisel yang berjenis kelamin betina ini bisa dikatakan dewasa saat umur 3-4 tahun. Sedangkan untuk jantan berusia 4–5 tahun. Masa kebuntingan singa kurang lebih 105 – 115 hari atau 3,5 bulan.

“Singa merupakan satwa nocturnal atau aktif di malam hari dan hidupnya berkelompok. Dalam sekawanan singa terdapat satu pemimpin yaitu singa yang berjenis kelamin jantan. Serta memiliki daerah teritorial,” jelas Eko.

Baca Juga  Ada 4 Pasien Baru, Warga Terpapar Covid-19 di Kota Probolinggo Jadi 9 Orang

Ia menambahkan, singa putih merupakan satwa anti mainstream, dikarenakan warna rambutnya. Satwa karnivora tersebut memiliki habitat asli di Timbavati, Afrika Selatan. Ia bukan satwa albino atau satwa yang memiliki kekurangan zat warna kulit.

“Singa putih merupakan hasil mutasi langka yang terjadi pada singa kruger (Panthera leo krugeri). Mereka banyak ditemui di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang di seluruh dunia,” dia menjelaskan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Baca Juga

TWSL Masih Jadi Wisata Favorit Libur Lebaran di Probolinggo

Probolinggo,- Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo masih menjadi tempat favorit warga pada libur …