Punya 29 Kampung Tangguh, Kota Probolinggo Siap Hadapi Era ‘New Normal’

KANIGARAN-PANTURA7.com, Sedikitnya 29 kampung tangguh semeru berdiri di wilayah Kota Probolinggo. Kampung ini dibentuk guna mencegah penyebaran dan mempercepat penanganan Covid-19 sekaligus memulai era ‘New Normal’.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya menjelaskan, kampung tangguh terbentuk berkat inisiatif warga. Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, menurutnya, hanya memberikan stimulan dan bingkai kepada masyarakat.

“Prinsip kampung tangguh di masyarakat sebenarnya sudah ada. Sistem gotong royong, musyawarah dan kerja bakti itu sudah ada,” kata Kapolres Ambariyadi saat sosialisasi kampung tangguh di Aula Balai RW XII Perum Asabri, Kelurahan / Kecamatan Kanigaran, Senin (1/6/2020).

Ia menambahkan, di kampung tangguh terdapat fasilitas penunjang dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. “Diantaranya tersedianya posko sebagai pusat pengendali kegiatan dan pengolahan data, baik warga setempat maupun warga pendatang yang akan masuk ke kelurahan,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Kapolres, terdapat pula ketersediaan sarana check point berupa pos jaga pada akses masuk yang diawasi oleh Linmas, TNI-Polri maupun unsur masyarakat lainnya, serta penyemprotan desinfektan secara berkala.

“Para personel yang bertugas di kampung tangguh akan mewajibkan masyarakat setempat untuk selalu memakai masker dan mencuci tangan sebelum ke luar rumah,” dia menegaskan.

Saat ini, imbuh Kapolres, ada 29 kampung tangguh yang telah berdiri di Kota Probolinggo. Di setiap kampung, rata-rata warga sudah mampu membuat Alat Pelindung Diri (APD) dan masker.

“Semakin banyak kampung tangguh yang dibentuk secara mandiri, tentu lebih baik. Kalaupun ada kampung yang steril dari Covid-19, ya kita berikan penyuluhan,” paparnya.

Ketua RW XII Perum Asabri, Ina Aliya Ningsih, menyambut baik terbentuknya kampung tangguh di pemukimannya. Menurutnya, selain pencegahan Covid-19, kampung tangguh jika bisa menjadi wadah mengasah kreatifitas warga.

Baca Juga  Rawan Gempa Megathrust, BMKG Petakan Wilayah Pesisir Laut Lumajang

“Alhamdulillah, disini belum ada warga yang terinfeksi Covid-19. Diluar itu, saya pikir kampung tangguh banyak manfaatnya, salah satunya ya warga saya bisa membuat masker dan APD sendiri,” tutur Ina. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …