Covid-19 Merebak, Tantri Kaji Lockdown Pasar Tradisional

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Kian merebaknya Covid-19, tidak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, mengambil kebijakan untuk melockdown pusat keramaian. Salah satunya, pasar tradisional yang tersebar di 24 kecamatan.

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, mengakui pasar tradisional memang menjadi pusat keramaian karena menjadi tempat transaksi antara konsumen dan pedagang. Hal itu, kata Tantri, membuat potensi penyebaran virus Covid-19 amat besar.

Akan tetapi, menurut Tantri, pihaknya tidak bisa begitu saja melakukan isolasi atau lockdown pasar dalam kurun waktu dua pekan. Sebab, pasar tradisional merupakan salah satu objek vital bagi perekonomian daerah.

“Jika kami menutup pasar, kami belum mampu menciptakan formula penyediaan sumber sembako dan kebutuhan rumah tangga yang lainnya,” kata Bupati Tantri, Kamis (19/3/2020).

Opsi sementara untuk meminimalisir potensi peredaran virus Covid-19 di kawasan pasar, pemerintah daerah akan melakukan penyemprotan dan penyediaan westafel di setiap titik. Pengawasan dan pemantauan juga akan dilakukan secara kontinyu.

“Kami minta Disperindag menerapkan secara disiplin dan tegas protokol-protokol kesehatan di pasar dan objek-objek vitalnya,” jelas istri anggota DPR-RI, Hasan Aminuddin ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi menyampaikan, pihaknya sudah memikirkan soal penyebaran virus corona di pasar. Sebagai langkah awal, pihaknya akan menyemprotakn disinfektan ke seluruh penjuru pasar.

“Kami juga menyediakan westafel di setiap titik pasar. Agar para pedagang dan pembeli bisa cuci tangan usai beraktifitas dan juga akan dipasang papan besar terkait langkah-langkah pencegahan corona dan hidup bersih,” tutur Dwijoko.

Namun jika dikemudian hari, sambung Dwijoko, ada salah satu warga Kabupaten Probolinggo yang suspect corona, maka sangat mungkin pasar tradisional akan diisolasi hingga kondisi pasien pulih dan pasar benar-benar steril.

Baca Juga  Angka Pernikahan Dini Tinggi, Ini Solusi Bupati Tantri

“Itu (Isolasi pasar, red) pasar yang terkena (Covid-19, red) saja, bukan semua pasar. Tapi semoga saja tidak,” ungkap mantan Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Maaf! Tidak Ada WFH di Pemkot Probolinggo, ASN Wajib Ngantor

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh …