PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebanyak delapan warga Kota Probolinggo yang berada di Wamena, Papua dipastikan sudah pulang kampung. Hingga Kamis (3/10) kondisi merwka selamat namun mengaku, enggan kembali ke Papua.
Sebelumnya, informasi masih simpang siur baik jumlah maupun identitasnya. Kedelapan orang tersebut tersebar di sejumlah kecamatan bahkan ada yang sekeluarga.
Berikut delapan warga Kota Probolinggo yang pulang dari Papua yakni, Abdullah, Supainah dan
Hoirul Wildan. Ketiganya masih sekeluarga dan tinggal di Jalan HOS Tjokroaminoto Gang 7 Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.
Selanjutnya, Abdullah dan Dewi yang masih satu keluarga. Keduanya tinggal di Jalan KH Hasan Genggong Gang Bayusari 7, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran.
Sementara itu, Nur Faizin adalah warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Lutfi warga Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan Kedopok dan Abdullah warga Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih.
Kepada PANTURA7.com, Nur Faizin mengaku, masih trauma atas terjadinya konflik di Papua. Ia yang bekerja sebagai tukang ojek, mengatakan, sudah sekitar setahun bekerja di Desa Nisaput, Papua.
“Waktu itu di desa tempat saya belum ada kerusuhan. Namun entah mengapa terjadi pembakaran di jalan-jalan. Sehingga saya sempat terisolasi,” kata Faizin.
Ia mengaku, tidak ingin kembali ke Papua. “Sementara saya tidak mau balik lagi ini saya masih pusing juga. Selain trauma saya mau bekerja di Kota Probolinggo saja,” tambahnya.
Faizin sendiri tiba dari Papua menggunakan pesawat Hercules, yang mendarat di Bandara Abdul Rahman Saleh Malang. Selanjutnya dibantu Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial, ia tiba pada Rabu (2/10) malam sekira pukul 20.30. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi