TNBTS Sebut Banjir Lumpur Bromo Bukan Lahar Dingin 

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Banjir lumpur yang terjadi di lautan pasir Gunung Bromo, sempat membuat warganet bertanya-tanya. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pun memastikan aliran tersebut tak terkait erupsi dan bukan lahar dingin.

Hal ini merupakan respons pasca Gunung Bromo pada Jumat (19/7) kemarin mengalami gempa tremor yang disertai material yang mengalir deras. Bahkan netizen mengira lahar dingin meluncur deras.

Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah 1 TNBTS, Sarmin Sabtu (20/7/2019) mengungkapkan, aliran air itu merupakan banjir yang diakibatkan oleh hujan. Kebetulan, pada saat yang bersamaan Gunung Bromo erupsi.

“Kemarin hanya waktunya saja yang bersamaan. Gunung Bromo erupsi, pada saat yang sama situasi di sekitar kawasan itu sedang hujan. Penjelasan PVMBG bukan lahar dingin,” uap Sarmin.

Lanjutnya, banjir di kaldera Gunung Bromo merupakan fenomena yang biasa terjadi. Karena kaldera Gunung Bromo dikeliling perbukitan membuat air akan mengarah ke dasar kaldera jika terjadi hujan.

“Hari ini kondisi Gunung Bromo cerah, dan Informasinya masih normal. Banjir sudah tidak ada,” pungkas dia.

Hingga kini status gunung berketinggian 2329 MDPL tersebut masih waspada atau level II. Wisatawan diminta menjauh dari kawasan puncak Gunung Bromodalam radius 1 kilometer (KM).

Berdasarkam data PVMBG, diketahui ada peningkatan aktivitas Gunung Bromo pada Jumat sore. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi kurang lebih 7 menit 14 detik.

Pihak PVMBG juga melarang masyarakat atapun wisatawan di sekitar puncak dan lereng Gunung Bromo dengan radius 1 KM dengan alasan keamanan. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Jembatan Kaca di Bromo Akan Dibuka Oktober Depan

Baca Juga

Liburan Usai, Dua Destinasi Banyubiru di Pasuruan Masih Membludak

Pasuruan,- Ribuan wisatawan memadati dua objek wisata di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan pada …