PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bisnis haram EYS (38) dalam dunia narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) terhenti setelah janda asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu dicokok polisi. Ia ditangkap petugas karena nekat menjadi pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS).
Kepada PANTURA7.com, pelaku mengaku memperjual-belikan SS sejak satu tahun terakhir, lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi. Tertangkapnya EYS merupakan pengembangan setelah sebelumnya polisi menangkap sepasang pengguna SS.
Bisnis narkoba dipilih EYS demi membiayai kehidupan keluarganya. Dari bisnis ini, dia mendapat upah Rp 50 hingga Rp 100 ribu per paket. Setiap paket SS dalam kemasan paket hemat, dijual seharga Rp 250 ribu hingga Rp 450 ribu per 1 gram.
“Saya mendapatkan Sabu-sabu dari Bangkalan Madura, saya terpaksa untuk biaya hidup,” jelasnya saat ditemui di Mapolresta Probolinggo, Selasa (31/7/2018).
EYS tak sendiri dalam menjalankan bisnis ini, polisi juga menangkap 6 pengguna sabu, dimana 5 pelaku berjenis kelamin laki laki dan seorang pelaku merupakan ibu rumah tangga. Dari ungkap kasus ini, polisi mengamankan barang bukti SS seberat 0,38 gram dan sebuah buah ponsel.
“Penangkapan bermula dari pengguna SS yang ternyata didapat dari EYS. Karena itulah tim melakukan pendalaman dan mendapat SS di tangan EYS yang ternyata disimpan di dalam celana dalamnya,” kata Kapolresa Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal.
Akibat perbuatannya, EYS kini harus mendekam dibalik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. EYS dan 6 pelaku lain dijerat pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancaman pidana maksimal 12 tahun dan denda maksimal Rp. 8 milyar,” tukas Alfian. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhamad
