PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Lazimnya, perpustakaan desa berfungsi sebagai tempat baca bagi warganya. Namun tidak demikian dengan perpustaan desa (Perpusdes) Aqila, di Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Perpusdes ini sekaligus menjadi Paralegal dengan nama Amira Paralegal.
Berdiri diatas tanah hibah seluas 2000 m2, gedung Perpusdes didirikan pada awal 2018. Gedung dengan luas 160 m2 itu dibangun dengan biaya Rp. 213 juta dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2017. Pada 2018 ini, ada tambahan dana DD Rp. 70 untuk alokasi mebeler, operasional dan honor ada 4 petugas Perpusdes, 2 sukarelawan, 3 pemdes.
Menariknya, Perpusdes ini juga dilengkapi tempat bermain, lahan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), lahan uji coba pertanian dan budidaya ikan. Selain itu, Perpusdes Aqila menjadi pusat studi warga sekitar dan Paralegal.
“Paralegal ini seseorang yang bukan sarjana hukum tetapi memiliki pengetahuan dan pemahaman dasar tentang hukum dan HAM. Jadi melalui Perpusdes ini, seseorang bisa mengerti tentang hukum,” kata Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda, Senin (21/5/2018).
Paralegal ini, kata Huda, bertanggung jawab terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab itu meliputi penyelesaian masalah lewat jalur hukum, investigasi kasus, melakukan konsultasi hukum, pendampingan diluar pengadilan, mediasi dan negosiasi.
“Yang paling utama dari tugas paralegal yaitu mendidik dan melakukan penyadaran hukum. Disini kami menyediakan konsultasi gratis terkait hukum pidana, hukum perdata, hukum perburuhan, dan hukum perbankan,” tambah Ketua Apdesi Kabupaten Probolinggo ini.
Berkat inovasinya, Perpusdes Aqila meraih predikat Perpustakaan Desa Terbaik di Kabupaten Probolinggo. Perpurdes Aqila juga lolos nominasi 10 peserta Lomba Perpustakaan Desa se-Jawa Timur Tahun 2018. Perpustakaan ini berkompetisi dengan 9 delegasi lain, yakni Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Banyuwangi, Nganjuk, Trenggalek, Pamekasan, Malang, Gresik, dan Pacitan.
“Lomba merupakan salah satu pendorong kami untuk berprestasi dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Perpustakaan kini merupakan pusat segala informasi,” beber Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo, Raharjo. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhamad