PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Maraknya gerakan radikalisme yang merongrong karakter kebangsaan, membuat sejumlah kalangan prihatin. Selain memecah belah persatuan dan kesatuan, gerakan yang muncul pasca era reformasi ini dapat mereduksi identitas bangsa yang pancasilais.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Jawa Timur, Hafid Wahyudi mengatakan, perlu adanya sebuah wadah untuk menanggulangi gerakan radikalisme sekaligus mencetak cendekiawan muslim.
“MPII ini adalah organisasi perkumpulan pemuda islam, yang didirikan oleh perwakilan aktivis muda islam pada organisasi kepemudaan berbasis ormas islam Indonesia. Disini kita mendidik kader ulama bervisi kebangsaan,” tutur Hafid Wahyudi dalam pidato sambutan pelantikan DPC MPII Kabupaten Probolinggo, di Aula kampus Institut Keislaman Zainul Hasan (INZAH), Senin (28/8/2017).
Gerakan MPII, lanjut Hafid, sejak berdiri pada tahun 2014 silam selalu concern memfasilitasi intelektualitas dan kreatifitas pemuda islam agar mampu memberi kemaslahatan bagi negara. “Bentuknya bisa berupa syiar, gerakan taktis, atau dialog kebangsaan seperti sekarang ini,” ujarnya.
Sementara Haqqul Yaqin, Salah satu pembicara dalam dialog kebangsaan bertema ‘Islam Wasathiyah Dalam Pertarungan Ideologi Global’ menyampaikan, peran MPII kedepan akan sangat sentral, karena arus gerakan radikalisme dan paham anti- pancasila kian tumbuh subur.
“Semua negara islam sudah dihancurkan dengan gerakan-gerakan radikal ini, yang tersisa hanya indonesia. Ini merupakan ulah ideologi global baik yang berwajah negara maupun organisasi” pungkas pemateri yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik INZAH Genggong tersebut.
Dalam pelantikan ini, Ketua DPC MPII Kabupaten Probolinggo terpilih, Saiful Islam dilantik oleh DPW MPII Jawa Timur bersama 29 pengurus lainnya. Mereka akan mengemban tugas mencetak cendekiawan muslim bervisi kebangsaan selama periode 2017-2022. (em/ela).
