Probolinggo,– Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo telah menetapkan target untuk komoditas tembakau tahun ini. Total luasan area tanam yang direncanakan mencapai 12.519 hektare.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini diprediksi mampu mendongkrak produksi tembakau secara signifikan hingga tembus 17.526,6 ton.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi mengatakan, peningkatan target luasan tanam tembakau merupakan bagian dari strategi penguatan sektor pertanian unggulan di wilayahnya.
Ia merinci, dari total target luasan tersebut, sebagian besar masih didominasi oleh jenis Tembakau Paiton VO seluas 11.254 hektare.
Sementara itu, Tembakau Jawa direncanakan ditanam di lahan seluas 1.156 hektare, dan Tembakau Kasturi di area 109 hektare.
“Jenis tembakau Paiton VO memang masih menjadi andalan petani dan memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar,” kata Arif, Minggu (29/6/25).
Arif menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, rata-rata produktivitas tembakau di Kabupaten Probolinggo mampu mencapai 1,4 ton per hektare.
Jika seluruh target luasan tanam bisa terealisasi, maka total produksi di Kabupaten Probolinggo diperkirakan bisa menyentuh angka 17.526,6 ton.
“Secara area luasan tanam, tahun ini naik sekitar 1.300 hektare,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan sektor tembakau tak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan petani, tapi juga membuka lapangan kerja musiman saat masa panen dan pascapanen.
Industri tembakau rumahan pun turut menggeliat setiap musim tanam tiba. Namun, Arif juga tak menutup mata terhadap tantangan yang mungkin dihadapi.
Cuaca ekstrem, serangan hama, hingga fluktuasi harga pasar bisa memengaruhi capaian produksi. Untuk itu, Dinas Pertanian terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan kelompok tani agar setiap kendala bisa ditangani cepat dan tepat.
“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha bisa terus terjalin. Dengan begitu, komoditas tembakau tetap menjadi tulang punggung ekonomi pertanian di Probolinggo,” Arif memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra