Harga Cabai Terus Meroket, Tembus Rp 90 Ribu per Kg

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sempat tertahan diangka Rp 45 ribu per kilogram (Kg), harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Probolinggo kembali naik. Sejak 2 hari ini, harga cabai rawit menembus Rp 90 ribu/Kg.

Salah satu pedagang di Pasar Baru, Sulianan mengakui nahwa harga cabai rawit yang kini menyentuh Rp 90 ribu/Kg sudah terjadi sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya harga cabai rawit ini berada di kisaran Rp 40 ribu/Kg.

“Harga cabai rawit ini sudah dari distributornya, karena petani sudah tak menanam cabai. Selain itu, karena musim hujan tanaman cabai petani banyak yang rusak,” Sulianan, Senin (15/2/2021).

Hal senada disampaikan Su’eb, pedagang cabai asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. Menurutnya, penyebab meroketnya harg cabai rawit karena hasil panen cabai petani tak sebanyak bulan sebelumnya.

“Saat ini hujannya lebat, sehingga mengakibatkan tanaman petani rusak. Saya sudah coba jual rugi seharga Rp 80 ribu/Kg, namun pembelinya juga turun,” papar dia.

Su’eb memprediksi, harga cabai selaman3 bulan kedepan akan semakin melangit. “sebab banyak petani yang sudah mulai beralih untuk menannam tanaman lain,” duganya.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Yuke Pradita mengaku dirugikan dengan naiknya harga cabai. Sebab ia harus mengurangi pembelian cabai atau menambah anggaran untuk beli cabai.

“Sejak harga cabai naik, saya terlaksa mengurangi pembelian cabai rawit, yang penting saat makan harus ada rasa pedas. Saya berharap harga cabai bisa kembali normal agar pembeli bisa membeli cabai dalam jumlah banyak,”, ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati mengungkapkan, harga cabai rawit naik karena banyak petani yang gagal panen seiring cuaca yang tidak bersahabat.

Baca Juga  Rekrutmen PPIH di Kabupaten Probolinggo, 25 Pendaftar, Dua Lulus

Untuk mengatasi meroketnya harga cabai, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di pasar. Namun Fitriawati optimis harga cabai akan kembali normal secepatnya.

“Harga cabai rawit ini karena faktor petani yang gagal panen. Ini menjadi tugas Dinas Pertanian untuk menggenjot produksi cabai, meski begitu DKUPP akan terus melakukan pemantauan di pasar terkait ini,” ujarnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …