Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Kesehatan · 17 Agu 2024 19:05 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir


					Ilustrasi operasi bibir sumbing pada anak. Perbesar

Ilustrasi operasi bibir sumbing pada anak.

Probolinggo,- Kasus bibir sumbing hingga saat ini masih terbilang cukup tinggi. Setiap tahun, kasus ini mencapai 7.500 penderita baru se-Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Direktur Rumah Sakit Rizani, dr. Mirrah Samiyah mengatakan, bibir sumbing dan langit-langit sumbing merupakan kondisi yang memerlukan intervensi medis.

Kondisi bibir yang sumbing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada anak-anak, termasuk kesulitan makan, gangguan pendengaran, dan masalah bicara.

“Solusinya adalah operasi bibir sumbing, karena dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut dan memberikan anak-anak kesempatan untuk hidup dengan lebih baik,” kata dr. Mirrah, Sabtu (17/8/24).

Ia menyebut, dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ini, pihaknya telah berhasil memperbaiki tampilan bibir dengan operasi.

Diharapkan, setelah melakukan operasi bibir sumbing, 22 anak balita dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, dan hilang stigma sosial yang melekat pada mereka.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto. Ugas mengatakan, operasi bibir sumbing tentu akan mampu mencerahkan masa depan penderita.

“Kalau tidak ada sesuatu yang diderita, tentu hal ini akan lebih memudahkan bagi mereka untuk mencari pekerjaan,” papar Ugas.

Di sisi lain, dr. Lobredia Zarasade, ahli bedah plastik mengatakan, rata-rata penderita bibir sumbing berasal dari daerah pesisir.

Fenomena ini sampai saat ini masih menjadi bahan penelitiannya. Sejauh ini, ia sudah melakukan operasi kepada 10 ribu penderita.

“Sejak tahun 2000, kami sudah mengoperasi sekitar 10 ribu penderita bibir sumbing, dan 90 persen itu berasal dari daerah pesisir, seperti Tapal Kuda dan Madura,” tandasnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 154 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan