Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 23 Jun 2024 18:55 WIB

Petani Gagal Panen Gara-gara Hama Tikus, Dewan Pertanyaan Peran Pemkab Lumajang


					DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi). Perbesar

DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Puluhan hektar tanaman jagung dan padi di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dipastikan gagal panen, lantaran rusak diserang hama tikus.

Tidak sedikit masyarakat yang mengeluh, lantaran biaya perawatan hingga memasuki musim panen cukup mahal. Dengan kondisi ini, petani terancam mengalami kerugian.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang Bukasan menyampaikan, Pemkab Lumajang harus lebih kreatif serta inovatif untuk memaksimalkan anggaran yang ada.

“Seperti kondisi keterbatasan anggaran, keterbatasan sumberdaya manusianya, karena petugasnya bukan digaji oleh pemerintah daerah, namun ditugaskan di Kabupaten Lumajang,” kata Bukasan saat dikonfirmasi, Minggu (23/6/24).

Seharusnya, lanjut Bukasan, harus ada sharing dari pemerintah daerah. Sebab, jika pemerintah daerah alergi diskusi dengan petani, maka dampaknya akan sangat fatal.

“Saya pikir ini harus ada list kegiatan, agar tidak hanya sekedar berkegiatan, tapi ada target jangka pendek dan jangka panjanng. Memang segala macam kegiatan di Lumajang terkendala oleh refokusing,” ungkapnya.

“Fase awal perencanaan program di lumajang harus benar-benar dikaji, dan benar – benar ditela’ah betul, agar apa yang diprogramkan bisa berjalan,” tambahnya.

Sejauh ini, kata Bukasan, Kabupaten Lumajang tidak punya tim khusus untuk membuat perencanaan seperti tim ahli untuk program yang didapat dari Provinsi Jawa Timur.

“Setelah dilaksanakan tidak ada masalah apa-apa, artinya program yang sudah direncakanan, dan yang sudah dilaksanakan tidak berdampak. Jangan hanya sekedar di usulkan, meskipun dilaksanakan tidak ada apa-apa,” kritiknya.

Lebih lanjut Bukasan menjelaskan, dengan adanya tim khusus semua program akan berjalan. Namun selama ini, pembentukan tim ini belum ada di Kabupaten Lumajang.

“Minimal bisa membantu dan mengantisipasi kendala yang lebih besar terjadi, masalahnya perlindungan terhadap petani di Lumajang sangat kurang, mestinya sektor pertanian menjadi perhatian serius,” pungkasnya.

Sementara, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang Ishak Subagio mengatakan, gerakan pengendalian (Gerdal), yang di fasilitasi oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), terkendala minimnya anggaran.

Sebab, yang disediakan oleh pemerintah daerah, nilai anggarannya cukup kecil dan sering kena refokusing. Sementara petugas POPT sendiri bukan karyawan Pemda Lumajang.

Mereka adalah pegawai Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang di perbantukan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang.

“Inilah sebenarnya salah satu penghambat petugas POPT untuk bergerak, mereka hanya punya garis kordinatif saja dengan DKPP, saat anggaran Gerdal dibiayai dari Propinsi,” kata Ishak. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 164 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan