Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Budaya · 27 Agu 2023 22:30 WIB

Melihat Keseruan Tarik Ulur Benang Gelasan Lomba Adu Layang-layang di Pasuruan


					SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Tarik-ulur benang gelasan layang-layang menjadi pandangan yang tak biasa terlihat di lapangan Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/8/2023) siang.

Permainan tradisional yang tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa ini, menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-78 di wilayah setempat.

Terlihat para peserta adu kemampuan mengendalikan layang layangnya untuk memutus benang layang-layang lawan.

Panitia lomba, Redi Matterdam Maulana, menjelaskan lomba layang-layang ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan permainan tradisional yang kian jarang dilakukan.

Menurutnya, lomba ini telah berlangsung sejak Sabtu (26/8)23) dan hari ini merupakan hari terakhir untuk menentukan pemenang di babak final.

“Lomba mulai kemarin, hari ini final,” kata Bang Redi, sapaan akrabnya.

Menurut pria yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Winongan ini, lomba adu layang-layang juga menawarkan hadiah menarik berupa uang tunai dan trophi bagi para pemenang.

Tak heran, lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk dari luar kota seperti Probolinggo, ikut berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Kecamatan Winongan.

“Sebenarnya ada lebih dari 200 peserta yang mendaftar, namun pendaftaran terpaksa ditutup karena keterbatasan kapasitas,” bebernya.

Salah satu peserta lomba, Amir Abdul Azis, mengaku senangbisa mengikuti lomba. Meski baru pertama kali ikut, ia merasakan nostalgia akan masa kecilnya ketika bermain layang-layang beberapa tahun silam.

Azis berharap, agar kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk mengingatkan generasi muda tentang permainan tradisional yang kaya budaya.

“Tren penggunaan gadget membuat anak-anak zaman sekarang kurang bermain layang-layang seperti dulu. Saya harap permainan tradisional ini tetap hidup dan tidak terlupakan di tengah arus teknologi modern,” ungkapnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya