Menu

Mode Gelap
Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini Bupati Lumajang Genjot Legalitas Koperasi Desa Merah Putih dan Pengaktifan Kembali BUMDes PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran Terpeleset Saat Perbaiki Lampu, Pemuda di Kejayan Jatuh ke Sumur, Namun Selamat Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember Gus Haris Kenalkan ‘DEWI SAE’, Terobosan untuk Wujudkan 100 Desa Wisata Unggulan di Probolinggo

Budaya · 28 Apr 2018 12:58 WIB

Candi Kedaton, Rumah Peristirahatan Dewi Rengganis di Lereng Argopuro


					Candi Kedaton, Rumah Peristirahatan Dewi Rengganis di Lereng Argopuro Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pesan Presiden pertama RI, Soekarno yang berbunyi ‘Sebodoh-bodohnya orang, dia yang tidak tau sejarah, dan sehina-hinanya orang, dia yang memalsukan sejarah,’ rupanya diingat betul oleh masyarakat Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Hal ini setidaknya terlihat dari kegigihan warga Lereng Pegunungan Argopuro ini dalam menjaga peninggalan sejarah leluhur. Peninggalan sejarah yang kini menjadi jujugan di kawasan yang tak jauh dari Kebun Teh ini, adalah bangunan Candi Kedaton.

Ya, meski berada di ketinggian 921 meter diatas permukaan laut (MDPL), siapa sangka Desa Andung Biru memiliki bangunan bersejarah dalam bentuk Candi Kedaton. Konon, candi yang hanya mempunyai tinggi bangunan tak sampai 5 meter dan lebar sekitar 8 meter persegi ini, dibangun pada abad ke 14 Masehi.

Candi dengan arsitektur khas Hindu ini, terbilang unik dibandingkan candi pada umumnya. Selain tak menjulang, pada bagian atas candi terhampar latar, yang disebut-sebut sebagai altar dalam rapat keagamaan. Hal menonjol lain, pada dinding bangunan tergambar relief-relief manusia yang sedang berkumpul, bercengkrama satu sama lain.

“Candi Kedaton ini dipercaya sebagai peninggalan Dewi Rengganis, dulu menjadi tempat peristirahatan Dewi Rengganis. Terbukti dengan adanya sebuah kursi batu didalam Candi,” jelas Niman (49), Juru Kunci Candi Kedaton kepada PANTURA7.com, Sabtu (28/4/2018).

Setiap hari, menurut Niman, ada saja warga dan pengunjung yang datang ke Candi Kedaton. Mayoritas pengunjung yang datang dari luar, memanfaatkan Candi Kedaton untuk berswafoto, disamping menggali sejarah bangunan tua itu. “Setiap hari pasti ada pengunjung kesini mas,” kata Niman menambahkan.

Hanya saja, kemasyhuran Candi Kedaton tercoreng dengan akses jalan menuju lokasi, yang bisa dibilang jauh dari kata ideal. Tak hanya penuh kelokan dan rute naik turun, akses jalan sudah banyak yang rusak, sehingga menyulitkan sebagian pengunjung.

“Candinya bagus, unik dan kaya nilai sejarah. Hanya akses lokasinya kurang memadai, jauh dari kota dan akses jalan sudah rusak,” keluh salah seorang pengunjung, Tri Amelia Agustin Subandi.

Terpisah, Kepala Desa Andung Biru, Syamsudin mengatakan, keberadaan Candi Kedaton menjadi salah satu magnet warga luar daerah dalam berkunjung ke desanya. Bahkan, menurut Syamsudin, banyak pengunjung dari luar negeri, seperti Belanda, Jepang dan Australia yang sudah mendatangi Candi Kedaton.

“Dari luar negeri sudah banyak yang datang, tapi ya itu tadi mereka ngeluh karena akses jalan tidak mendukung, Tetapi tahun depan, Insya Allah sudah ada bantuan dari Dinas Pariwisata untuk pembangunan infrastruktur jalan ini,” ungkap Kades yang akrab disapa Sam itu. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 129 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Kabar Baik Pendaki! Gunung Semeru Dibuka untuk Pendakian, Simak Aturan dan Persyaratan Terbarunya

18 Mei 2025 - 09:20 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Trending di Budaya