Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Peristiwa · 3 Okt 2022 17:21 WIB

Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Tutur Pasuruan, Meninggal Setelah Rayakan Ultah


					Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Tutur Pasuruan, Meninggal Setelah Rayakan Ultah Perbesar

Pasuruan,- Sri Wahyuni (38), warga Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, masih belum bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia begitu terpukul setelah anaknya, Mohammad Riyan Faris Akbar (17), meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Iya tidak menyangka, anaknya yang sangat gemar sepakbola harus meregang nyawa pasca menonton duel lanjutan Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22) malam.

Sri Wahyuni bercerita, sebelum tragedi Kanjuruhan, putranya baru saja merayakan ulang tahun yang ke 17. “Anak saya baru tiga hari berulang tahun ke 17,” kata Sri saat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf yang datang melayat ke rumahnya, Senin (03/10/22).

Menurut Sri, ia sempat melarang anaknya pergi menonton sepak bola. Namun putranya meminta untuk memberikan ijin menonton untuk yang terakhir kalinya.

“Sempat saya larang, tapi tetap minta diijinkan untuk nonton dan berjanji kalau ini yang terakhir, tidak akan nonton lagi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, Sri masih tidak menyangka jika anaknya akan meninggal secepat itu. Ternyata, pertemuan Sri dan anaknya yang meminta ijin menonton adalah pertemuan terakhir.

“Kalau firasat tidak ada dan tidak ada yang aneh atau bagaimana. Riyan seperti biasanya,” imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, sebanyak delapan suporter Arema FC asal Kabupaten Pasuruan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Delapan suporter asal Kabupaten Pasuruan itu adalah Agus Riansyah Pratama Putra (20), warga Kelurahan/Kecamatan Purwosari; Muhammad Rian Akbar (17), warga Desa Andonosari, Kecamatan Tutur; dan Hendrik Gunawan (21), warga Dusun Sudimoro, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi.

Lalu Mohammad Andre, warga Dusun Kedanten Wetan, Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji; Khusaini, warga Dusun Kedanten Wetan, Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji; serta Pratiwi, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari.

Kemudian, ada M Nizamudin (15), warga Desa Karangpandan, Kecamatan Rejoso; dan terakhir Hadi Nata, warga Dusun Mboto, Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Trending di Peristiwa