Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Kesehatan · 23 Jun 2022 18:44 WIB

Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman


					Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman Perbesar

Probolinggo,- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di Indonesia, hingga saat ini belum dapat dikendalikan. Dampaknya, masyarakat enggan mengkonsumsi daging sapi, bahkan harga jual sapi ikut anjlok.

Padahal, hari raya qurban sudah di depan mata. Seperti yang lazim diketahui, memotong sapi dan kambing merupakan kebiasaan yang dilakukan umat Islam mengingat melimpahnya hewan yang dikurbankan warga.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) pun ‘turun gunung’. Sosialisasi dan edukasi secara masif dilakukan agar phobia terhadap daging hewan yang terpapar PMK berkurang.

Seperti yang dilakukan petugas Disperta Kabupaten Probolinggo di Pasar Wangkal, Kecamatan Gading, Kamis (23/6/22). Sejumlah pedagang daging dikumpulkan dan diberikan pemahaman soal PMK.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Diperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliaton mengatakan, sosialisasi dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa daging hewan yang terpapar PMK masih aman dikonsumsi oleh manusia.

“Ya memang (benar) penyakit PMK ini tidak menular ke manusia, asalkan dimasak dengan benar direbus dengan benar selama 30 menit baru setelah itu diolah,” katanya.

Nico mengingatkan, masyarakat setelah membeli daging sapi di pasar, tidak langsung dicuci melainkan langsung direbus selama 30 menit. Karena jika dicuci dikhawatirkan penyebaran PMK semakin merebak.

“Kalau langsung dicuci itu kan nantik airnya ke selokan dan kemudian diminum oleh hewan lain, itu yang khawatir menyebarnya lewat itu. Makanya setelah mendapatkan daging dari pasar, alangkah baiknya langsung direbus saja selama 30 menit dan jika tidak mau langsung diolah bisa di diamkan di lemari es selama 1×24 jam masih aman,” imbuh dia.

Saat ini, dikatakan Nico, banyak masyarakat yang beralih ke daging ayam untuk bahan baku pentol lantaran khawatir tertular PMK jika menggunakan daging sapi. Oleh karenanya, ia menghimbau masyarakat tidak takut berlebihan.

“Harapan kami, masyarakat tidak takut untuk mengkonsumsi produk hewan khususnya daging sapi, karena PMK tidak akan menular ke manusia asalkan sesuai dengan arahan yang kami sampaikan itu. Apalagi daging produk RPH kami, insyaallah aman dan sesuai dengan SOP yang berlaku saat ini,” tuturnya memungkasi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan