Budidaya Kerapu di Keramba, Warga Giliketapang Raup Rp500 Juta

Probolinggo – Warga Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo yang selama ini dikenal sebagai nelayan tangkap, ternyata ada yang menjadi nelayan budi daya. Seorang warga di Desa Giliketapang, Kecamatan Sumberasih menekui budi daya ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung sejak 2012 silam.

Budi daya kerapu ini digagas Munir (36), warga Pulau Giliketapang. Awalnya, usahanya dicibir sebagian orang tetapi kini omzetnya mencapai jutaan rupiah.

Mulai dari apa yang dilakukan Munir dinilai akan sia-sia hingga budi daya tersebut tidak akan berhasil. Namun dengan tekat dan kemauan yang kuat, Munir berhasil membudidayakan ikan yang banyak diburu para nelayan ini terutama pemancing ikan.

“Omongan warga tidak saya hiraukan, dan alhamdulillah membuahkan hasil, dimana saat ini berjumlah 200 keramba, dengan 540.000 ekor ikan. Sekarang banyak warga yang juga mengikuti jejak saya,” ujarnya.

Lokasi keramba budi daya ikan kerapu ini berada di sisi sebelah timur Pulau Giliketapang, dimana dari bibir pantai memiliki jarak sekitar 100 meter. Rata-rata sebuah keramba berukuran 12 x 12 meter, dengan kedalaman 10 meter. Selain itu, pada sebuah keramba terdapat 9-12 kolam.

Dalam setahun, ikan kerapu ini dipanen dua kali, 10 bulan dan 12 bulan sejak benih ditebar. Namun usaha yang digeluti Munir ini bukan tanpa kendala, dimana saat masa tebar benih usia 0 hingga 4 bulan rawan mati.

Kendala lainnya yakni tidak tersedianya benih ikan kerapu di Probolinggo, sehingga Munir dan pembudidaya ikan kerapu lain harus mendatangkan benih dari Situbondo dan Banyuwangi.

“Alhamdulillah, satu tahun dua kali panen dapat menghasilkan sekitar Rp300 juta hingga Rp500 juta, tergantung banyaknya ikan, dan keramba yang terpasang. Ikan kerapu yang sudah dipanen ini selain sudah ada permintaan dari pabrik, juga untuk ekspor ke Hongkong hingga Cina,” pungkas Munir.

Baca Juga  Soal Stasiun Klakah, Bupati Lumajang, Akan Surati PT KAI

Meski demikian, para pembudidaya ikan kerapu keramba ini mengharap adanya peran pemerintah daerah khususnya dalam penyediaan benih. Juga formula untuk mengatasi tingkat kematian ikan di usia 0 hingga 4 bulan yang sering dialami para pembudi daya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …