PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Terhitung mulai 1 April 2018, pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), bakal mendapatkan karcis berbeda dari biasanya. Hal ini setelah TNBTS berencana menerapkan tiket masuk berupa gelang, dengan spesifikasi berbeda dalam setiap kawasan.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie, mengatakan rencana tiket gelang itu diberlakukan untuk mencegah kebocoran tiket serta menjaga keansihan alam Bromo. Terlebih rencana ini juga telah disepakati oleh pelaku jasa wisata alam Bromo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Bromo Permai Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, 24 Januari lalu.

“Rakor itu menyetujui kesepakatan bersama untuk pengembangan Bromo dengan berdasar pada prinsip konservasi serta menghormati adat dan kearifan lokal di kawasan laut pasir. Termasuk adanya pembatasan jumlah pengunjung pada spot-spot wisata di kawasan TNBTS,” tutur John, Minggu (4/2/2018).

Penerapan pembatasan pengunjung, jelas John, juga akan diberlakukan mulai 1 April 2018. Rinciannya, untuk Bukit Teletabies pengunjung dibatasi sebanyak 3.199 orang per hari, Bromo-Laut Pasir 5.806 orang per hari. Lalu View Point Pananjakan 892 orang per hari, Bukit Kingkong 434 orang per hari dan Bukit Cinta sebanyak 141 orang per hari.

“Nantinya, pengunjung yang masuk menggunakan warna karcis yang berbeda atau karcis gelang sesuai lokasi kunjungan. Selain itu, juga direncanakan penerapan booking online secara bertahap, dimana booking online sebesar 50 persen,” imbuhnya.

Kebijkan baru ini, menurut John, selain untuk memaksimalkan pelestarian alam kawasan konservasi, juga untuk memberikan kepuasan kepada pengunjung melalui standar pelayanan kegiatan rekreasi-wisata yang memadai. “Jadi manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat desa penyangga di sekitar kawasan konservasi,” tutupnya. (em/arf).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *