KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sedikitnya 11 dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, dinyatakan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Meski demikian, hal itu tak mempengaruhi geliat wisata di kabupaten setempat.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto mengatakan, pihaknya tidak berencana menutup destinasi wisata meski hampir separuh kecamatan di Kabupaten Probolinggo masuk zona bahaya.
Hal itu, kata dia, karena mempertimbangkan tingkat kesadaran masyarakat yang sudah tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, sektor ekonomi juga menjadi pertimbangan sehingga sektor wisata tetap dibuka.
“Belum ada rencana dari kami untuk menutup sektor wisata. Dengan catatan, protokol kesehatan di objek wisata wilayah Kabupaten Probolinggo diperketat,” kata Sugeng, Minggu (27/9/2020).
Namun jika ada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan, jelas Sugeng, pihaknya tidak akan segan-segan melakukan tindakan. Hal itu juga berlaku bagi para pelaku wisata serta pedagang kaki lima (PKL) yang mengais rejeki di sekitar tempat wisata.
“Pantauan kita protokol kesehatan tetap berjalan, bagi siapapun pengunjung yang melanggar langsung kami suruh pulang. Semisal, dalam satu keluarga mau berkunjung, tapi ada salah satunya tidak bermasker, maka itu kami larang masuk,” ujar Sugeng.
Sekedar informasi, sejatinya saat ini Kabupaten Probolinggo berada dalam zona oranye penyebaran Covid-19. Namun, ada 11 dari 24 kecamatan yang belum beranjak dari zona merah Covid-19.
Belasan kecamatan itu meliputi Kecamatan Kraksaan, Tongas, Dringu, Banyuanyar, Gending, Pajarakan, Maron, Krejengan, Besuk, Paiton dan Kecamatan Kotaanyar.
Adapun kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo sejauh ini sudah mencapai 954 orang. Rinciannya, ada 284 orang dirawat, 623 orang sembuh dan 47 pasien meninggal dunia. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A.Zainullah FT
