Menu

Mode Gelap
Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan

Berita Pantura · 15 Apr 2020 07:36 WIB

Warga Sindetlami Tolak Gedung SD Jadi Lokasi Karantina


					Warga Sindetlami Tolak Gedung SD Jadi Lokasi Karantina Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Relokasi tempat karantina dari kecamatan ke tingkat desa di Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo menuai. Warga menolak gedung sekolah setempat dijadikan tempat karantina.

Penolakan itu terjadi pada Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 8.00 Wib. Warga Dusun Krakan, RT 9 berencana mencegat tim satgas kecamatan dan pemerintah desa, yang hendak kerja bakti membersihkan ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri Sindetlami.

Massa dari segala kelompok usia ini, melakukan blokade dengan berdiri rapat di pintu gerbang sekolah. Mereka juga menuliskan sejumlah poster kecaman.

“Kami menolak sekolah ini menjadi tempat karantina, kami tidak mau ada warga yang tertular virus corona. Gimana juga dengan nasib siswa nanti kalau kegiatan belajar mengajar sudah aktif,” kata Hosen, salah satu warga.

SDN 1 Sindetlami, Kecamatan Besuk, yang hendak dijadikan tempat Isolasi, Namun ditolak oleh warga sekitar. (Foto : Moh. Rochim).

Hal lain yang membuat relokasi tersebut ditolak, menurut Hosen, karena tim satgas dan pemerintah desa tidak memberitahu warga sekitar sekolah. “Tidak ada sosialisasi sebelumnya, jadi kami kaget,” paparnya.

Secara terpisah, Kepala Desa (Kades) Sindetlami, Sudaipi menyebut, sejatinya penunjukkan SD Negeri Sindetlami sebagai tempat karantina merupakan kesepakatan bersama. Sebab malam hari sebelumnya, yakni Selasa malam, seluruh tokoh masyarakat dan RT sudah mufakat.

“Tadi malam kita rapat di kantor desa dan semua elemen sudah setuju. Lah sekarang kok malah ada penolakan,” heran Sudaipi.

Atas penolakan itu, pihaknya lantas membatalkan SD Negeri Sindetlami sebagai lokasi karantina. “Opsi awal, lokasi karantina kita pindahkan ke kantor desa, meski fasilitasnya gak memadai,” urai dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Warung GOR A. Yani Bongkar Bangunan Sendiri, Pindah ke Tenda

10 Juli 2025 - 20:37 WIB

Luruskan Pemberitaan, DPRD Kabupaten Pasuruan Bantah Rudi Hartono Dipanggil KPK

10 Juli 2025 - 14:38 WIB

Trending di Sosial