Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Lingkungan · 21 Des 2019 04:06 WIB

Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah


					Awas! 19 Kecamatan di Probolinggo Rawan Alami Keretakan Tanah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sedikitnya 19 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, rawan alami keretakan tanah. Retakan tanah tersebut berpotensi terjadi seiring tibanya puncak musim hujan pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), pada Rabu (11/12) lalu, ada 7 kecamatan yang diprediksi alami keretakan tanah dengan level menengah hingga tinggi. Sisanya, kategori menengah hingga rendah.

Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Besuk, Gading, Krucil, Lumbang, Pakuniran, Sukapura dan Tongas. Kawasan ini juga dinilai dapat memicu terjadinya banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

Sementara wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami gerakan tanah dengan level menengah, bisa terjadi di Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Krejengan, Maron dan Sumberasih. Adapun 7 kecamatan lainnya, diprediksi hanya berpotensi alami keretakan dengan level rendah.

Menanggapi potensi retakan tanah itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, menyebut pihaknya belum melakukan pemetaan lokasi kawasan rawan bencaba (KRB).

Namun demikian, untuk menindaklanjuti potensi terjadinya gerakan tanah di Kabupaten Probolinggo, pihaknya aku Anggit, akan menyampaikan informasi tersebut ke daerah-daerah yang masuk dalam peta kerawanan.

“Akan kami teruskan informasi daerah berpotensi gertan (gerakan tanah-red) ini. Kawasan yang berpotensi kami minta untuk waspada,” kata Anggit, Sabtu (21/12).

Masyarakat, tambah Anggit, lebih mengetahui kondisi lingkungan sekitar mereka sehingga harapannya dapat menanggulanginya potensi rawan bencana, tak terkecuali ancaman keretakan tanah.

“Masyarakat saat ini sudah semakin tangguh dalam menanggulangi bencana,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 117 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan