Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Politik Dan Pemerintahan · 19 Okt 2017 08:30 WIB

Jelang Musim Hujan, Ini Kawasan Rawan Longsor di Kabupaten Probolinggo


					Petugas gabungan melakukan pembersihan material longsor di Tiris, beberapa hari lalu. Perbesar

Petugas gabungan melakukan pembersihan material longsor di Tiris, beberapa hari lalu.

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebanyak 9 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, terdeteksi sebagai kawasan rawan longsor. Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Lumbang, Sukapura, Sumber, Gading, Pakuniran, Kuripan, Tiris, Kotaanyar, dan Krucil.

Kawasan rawan bencana longsor ini diketehui seetelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan pemetaan. Pasalnya, musim hujan yang sudah didepan mata, berpotensi menimbulkan longsor di sejumlah daerah dataran tinggi.

“Semua kawasana rawan bencana longsor, merupakan daerah di dataran tinggi. Di sana, banyak tebing yang mudah longsor saat hujan turun,” kata Anung Widiarto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Kamis (19/10/2017).

Sebagai rencana tindak lanjut, kata Anung, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, yakni Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dan Dinas Pemukiman, Kawasan Perumahan dan Pertanahan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

“Kalau kami kan sifatnya kedaruratan, soal insfratruktur itu kewenangan dinas PU. Hanya saja kami telah menyiapkan beberapa alat untuk pertolongan pertama kebencanaan sebagai respon reaksi cepat saat bencana terjadi,” tuturnya.

Sementara untuk antisipasi bencana, pihaknya menurut Anung, telah melakukan berbagai persiapan, seperti, pemetaan daerah yang rawan longsor dan menyiapkan alat untuk pertolongan pertama kebencanaan. “Kami juga menggelar apel kesiapan peralatan beberapa waktu yang lalu. Apel ini untuk melihat alat apa saja yang bisa digunakan saat terjadi bencana,” terang Anung.

Langkah lain dari BPBD, kata Anung, yakni melakukan kontigensi dengan beberapa aparat untuk sama-sama bertindak ketika keadaan darurat. “Kontigensi ini adalah upaya kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan aksi saat ada bencana. Seperti kepolisian, Kodim, dan Pemkab, termasuk membentuk desa tanggu bencana,” tutupnya. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Waspadai Politik Identitas dalam Pilkada 2024, Polres Lumajang Siagakan 3.950 Personel Keamanan

19 Agustus 2024 - 18:03 WIB

Dapat Arahan dari Presiden, Begini Respon Pj Bupati Probolinggo

31 Oktober 2023 - 16:34 WIB

Loncat Partai, Dua Legislator Hanura Lumajang Diganti 

30 Oktober 2023 - 19:51 WIB

PAW DPRD Kabupaten Probolinggo, Mahrus Bakal Gantikan Mukhali

18 Oktober 2023 - 17:27 WIB

Pj Bupati Probolinggo: Belum Ada Laporan ASN Bermedsos Politik

11 Oktober 2023 - 17:10 WIB

Heboh! Baliho Ketua Gerindra Lumajang Bersanding dengan Ganjar Pranowo Bertebaran

4 Oktober 2023 - 19:01 WIB

ASN Dilarang Sukai, Komentar, dan Bagikan Akun Medsos Pemenangan Pemilu

3 Oktober 2023 - 17:54 WIB

Lagi, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Pindah Parpol

3 Oktober 2023 - 17:50 WIB

Reog Ponorogo Sosialisasikan Pemilu 2024 di Lumajang

29 September 2023 - 19:02 WIB

Trending di Politik Dan Pemerintahan