PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Persoalan diskriminasi yang diterima warga Papua membuat beberapa daerah menjamin keberadan mereka. Di Kota Probolinggo warga Papua justru aman dan nyaman bahkan menari bersama dengan Walikota Hadi Zainal Abidin, Jumat (23/8).
Pemandangan itu terlihat saat Pemkot Peobolinggo menggelar lomba gerak jalan unik dengan peserta 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Diawali membacakan petisi di depan Kantor Pemkot Probolinggo, Walikota yang akrab disapa Habib Hadi dan Wawali M.Saufis Subri beserta jajaran Forkopimda itu ikut menari bersama 10 pelajar Papua dengan tarian khas Tari Sajojo.
Salah satu pelajar Papua, Anince Kiwo mengaku, senang sekaligus deg-degan. Pasalnya ia baru kali pertama masuk kantor Walikota di Jalan Raya Panglima Sudirman itu.
Pertama kali masuk sudah grogi, tapi senang. Akhirnya kami bisa bertemu wali kota,” kata siswa kelas 11, asal Lani Jaya, Papua itu.
Dari 10 pelajar, delapan di antaranya bersekolah di SMAK Mater Dei. Dua pelajar lainnya di SMPK Mater Dei yaitu Thomas Steven Vatem, asal suku Aifat, Sorong dan Theresa Titit, suku Tambrauw, asal Papua Barat. Sehari-hari mereka tinggal di asrama.
Wali Kota Habib Hadi menegaskan, aksi tersebut masih dalam rangka hari kemerdekaan RI. Selain itu sebagai wujud menjaga kelangsungan kebersamaan bersama pelajar asal Papua.
“Kebersamaan ini menjadi kebersamaan yang luar biasa. Kota Probolinggo rukun dan damai. Momentum kebersamaan dan kesatuan untuk menuju Indonesia lebih maju lagi,” jelasnya.
Ia berterima kasih kepada para pelajar SMPK dan SMAK Mater Dei yang berkenan bergabung memeriahkan kegiatan ini. “Kami pun berharap tak ada lagi peristiwa seperti kemarin. Kami sama-sama ingin menjaga keberagaman. Mari bersatu dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” tambahnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan