Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Ekonomi · 13 Jul 2019 06:48 WIB

Harga Cabai Meroket, Pemilik Warung Lalapan ‘Soyo’


					Harga Cabai Meroket, Pemilik Warung Lalapan ‘Soyo’ Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meroketnya harga cabai rawit di sejumlah daerah juga terjadi di Kota Probolinggo. Imbasnya, konsumen terutama pelaku usaha makanan mengeluh karena mahalnya harga cabai membuat pengasilan menyusut.

Seperti yang disampaikan Mince (35) pemilik warung lalapan di area Museum Kota Probolinggo. Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai yang mencapai Rp 60 ribu per kilogram sangat membebani. Padahal sebelumnya, harganya hanya kisaran Rp 15 ribu per kilogram.

“Sudah dua mingguan ini naik terus, harganya di pasar sekarang Rp. 60 ribu. Meski mahal tapi cabainya gak semua merah, campur dengan cabai hijau, rasanya juga tidak terlalu pedas,” ujar Mince, Sabtu (13/7/2019).

Akibat mahalnya harga cabai rawit, menurut Mince, penghasilannya berkurang drastis, bahkan kadang-kadang jual rugi. Sebab, laba jualan kini tersedot untuk membeli cabai yang anggarannya membengkak.

“Dulu dengan uang Rp 30 ribu, saya dapat cabai 2 kilogram. Sekarang punya uang Rp 50 ribu, beli 1 kilogram saja gak dapet. Kalau sudah begini ya soyo (kerja bakti, red),” keluh dia.

Mince melanjutkan, soyo terjadi lantaran ia berjualan tanpa hasil. Jika nenaikkan harga lalapan yang dijual, Mince takut para pelanggan kabur. “Ya akhirnya harga nasi tetap, resikonya saya gak dapat hasil,” imbuhnya.

Dalam satu porsi, lalapan dijual Mince seharga Rp 10 ribu. Sedikitnya, 70 orang tiap hari makan di warung lalapan Mince yang terkenal berkat sambal pedasnya yang khas.

“Ya mudah-mudahan harga cabai kembali turun. Ini harga tomat dan cabai merah keriting kayaknya juga naik, kalau naik semua saya bisa tutup,” ia mengeluhkan. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi