Menu

Mode Gelap
Kunjungi Rumah Nenek di Patemon Krejengan, Pelajar SMP Dirudapaksa Paman Curi Motor Petani, Dua Pria Lekok Babak Belur Digebuki Massa Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

Ekonomi · 16 Mei 2019 05:50 WIB

Kaligrafi Serbuk Kayu Laris Manis Saat Ramadan


					Kaligrafi Serbuk Kayu Laris Manis Saat Ramadan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bulan Ramadan membawa berkah bagi Kholili, warga Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Betapa tidak, produk kaligrafi dari limbah serbuk kayu buatannya laris manis diburu konsumen.

Kholili menuturkan, pada awal ramadan saja omset produk kaligrafi yang ia beri label ‘Seni Kaligrafi Sunan Kalijaga’ mencapai kisaran Rp. 8 juta. Rata-rata konsumen memesan kaligrafi yang berukuran besar.

“Biasanya setiap bulan ramadan meningkat pesanannya, untuk ramadan tahun ini sudah mulai ada (peningkatan). Ini saya garap pesanan dari Madura,” kata Kholili, Kamis (16/5/2019).

Salah satu seni kaligrafi berbahan serbuk kayu yang dibuat Kholili. (Foto : Kholili for P7.com).

Untuk memoles serbuk kayu menjadi produk seni kaligrafi, diawali dengan menggambar motif kaligrafi diatas kertas. Langkah selanjutnya, motif kertas dilubangi dan ditempelkan ke styrofoam. Jenis gabus ini lalu dilubangi mengikuti desain kertas.

Pola dari styrofoam kemudian diisi dengan adonan serbuk kayu yang dicampur lem. Tahap selanjutnya, cetakan serbuk kayu yang masih basah dikeringkan. Proses ini memakan waktu sekitar 7 hari, bergantung kadar panas matahari.

“Untuk serbuk kayu, mudah didapat di pusat gergajian kayu. Nah, yang sulit ini kalau cuaca tak mendukung, misalkan mendung atau hujan. Jadi kaligrafi tidak kering-kering,” terang Kholili.

Kaligrafi buatan Kholili yang laris manis diburu konsumen saat bulan ramadan. (Foto : Kholili for P7.com).

Kholili tak sendirian ‘menyulap’ serbuk kayu. Ia dibantu istri dan dua orang kerabatnya untuk mengolah serbuk kayu menjadi kaligrafi bernilai seni tinggi. “Aktifitas utama saya ngajar, baru pulang dari sekolah atau saat libur saya garap kaligrafi,” tuturnya.

Kaligrafi produk Kholili ramah lingkungan karena tanpa pewarna sintetis. Warna yang tereksplor berasal dari warna alami kayu, sehingga kesan mewah dan antik berbaur dalam kalam ilahi yang tergurat.

“Karena alami, jadi banyak yang suka. Harganya paling murah Rp 150 ribu dan paling mahal Rp 5 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan,” tutur pria yang menjadi tenaga pendidik di SMKN I kotaanyar ini.

Sejak dirintis hingga kini, Kholili lebih banyak memasarkan produk secara online. Sebagian kecil dipasarkan melalui pameran dan transaksi langsung. “Penjualan manual lama lakunya, kalau online cepat, bisa tembus ke Jawa Barat dan Bali,” tandas Kholili. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 297 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi