Menu

Mode Gelap
Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Ada Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

Kesehatan · 17 Jan 2019 08:44 WIB

Bayi Terlahir Tanpa Anus, Ini Penjelasan dari Dokter


					Bayi Terlahir Tanpa Anus, Ini Penjelasan dari Dokter Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Fenomena bayi yang terlahir tanpa anus di Kota Probolinggo bukan yang pertama kali, dan banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut.  Bayi tanpa anus merupakan salah satu kelainan yang paling sering ditemukan pada bayi yang baru lahir.

Lalu, apa penyebab dari kelainan yang membuat bayi lahir tanpa memiliki anus?

Menurut dr Novi Rahayu Arianti SpA, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah Kota Probolinggo, kelainan seperti ini belum ditemukan secara pasti apa penyebabnya. Pasalnya bersifat multifaktoral atau macam-macam.

Dokter yang akrab disapa Novi ini mengatakan, kelainan bayi tanpa anus disebut juga Atresia ani atau disebut juga anus imperforata adalah salah satu jenis cacat lahir yang terjadi saat usia kehamilan mencapai 5-7 minggu. Di mana perkembangan bentuk rektum (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus tidak sempurna. Kondisi ini terjadi pada 1 dari 5.000 bayi, dan merupakan kondisi serius yang perlu ditangani segera dengan operasi.

Pada kondisi normal, lubang anus, saluran kemih, dan kelamin janin terbentuk pada usia kehamilan tujuh hingga delapan minggu melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Gangguan pada masa perkembangan janin inilah yang akan menyebabkan atresia ani.

Lanjut Novi,  apabila diketahui si anak yang lahir tidak memiliki anus, kondisi seperti itu masuk ke dalam kondisi gawat darurat, dan harus segera dilakukan operasi.

“Kondisi seperti ini masuk ke dalam kondisi gawat darurat dan harus segera dilakukan operasi dalam waktu 24 jam,” katanya saat ditemui PANTURA7.com di kantornya Jalan Panglima Sudirman  pada Kamis (17/1/2019).

Ahmad Husen saat dikasi susu oleh ibunya. (Foto : Rahmad Soleh)

Biasanya operasi anus tersebut hanyalah bersifat sementara. Karena apabila dilakukan pengecekan pada anus, usus si anak jauh dari lubang anus, maka harus dibikin anus buatan.

Atau, orangtua dapat meminta kepada dokter untuk segera dilakukan kolostomi atau pembuatan lubang buatan di bagian bawah perut untuk membuang kotoran yang ada di dalam tubuh si anak.

Nah yang terjadi pada Ahmad Husen, bayi berusia dua bulan asal Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan adalah tak hanya lahir tanpa anus. Namun juga dilengkapi dengan pneumonia atau radang paru sehingga membuat pernafasan bayi sesak dan badannya panas.

Kendati sudah operasi pertama, Husen harus mengikuti rangkaian operasi selanjutnya. Yakni menutup lubang kolostomi atau anus sementara di perut untuk kemudian pembuatan anus sesuai tempatnya namun menunggu berat bayi sampai 10 kilogram.

Saat ini Husen tengah dirawat di RSIA Muhammadiyah untuk proses penyembuhan radang paru yang dideritanya. Ia menyebut demam Husen sudah turun, hanya saja sesaknya masih proses penyembuhan.

Yang dibutuhkan Husen saat ini adalah susu khusus protein tinggi (ekstensif hidrolisa protein)  dan mengandung MCT (lemak rantai pendek) namun harganya yang lumayan mahal.

Ia pun pengimbau pada ibu hamil agar bisa meminimalisir terjadinya bayi lahir tanpa anus di antaranya. Rutin mengecek kehamilan melalui USG, kontrol melakukan screening sebelum hamil agar tidak terkena virus rubella dan toksoplasma . (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Ada Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Trending di Sosial