Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Sosial · 13 Jun 2025 18:16 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo


					PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sejumlah pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim Kota Probolinggo atau depan Masjid Agung Raudlotul Jannah, menggelar aksi unjuk rasa, Jum’at pagi (13/6/6).

Demo ini digelar sebagai bentuk penolakan atas relokasi pedagang yang dinilai lokasinya tidak tepat. Dalam aksi ini, para pedagang membentangkan sejumlah tulisan bernada kecaman.

Salah satu kecaman tertulis ‘Kami mendukung program pemerintah Probolinggo Bersolek tanpa mengusir dan mematikan mata pencaharian kami, jangan bubarkan ampelnya Probolinggo’.

Ketua paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh Kota Probolinggo, Bambang Suwoto (55) mengatakan, aksi ini muncul setelah satu bulan yang lalu, pemerintah setempat menyatakan bahwa seluruh pedagang akan direlokasi.

Tempat relokasi berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), yang berada di Jl. Basuki Rahmad, Mangunharjo. Kebijakan itu dilakukan seiring program revitalisasi di kawasan alun-alun.

“Toko kami kan identik dengan masjid Agung, jadi jika kami dipindah didepan TWSL kan tidak cocok. Apalagi di lokasi tersebut sepi, tentu pendapatan akan turun drastis,” kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, bahwa di tempat relokasi depan TWSL, hanya tersedia 5 toko saja. Sementara, pedagang haji dan umroh yang akan dipindahkan, total ada 10 pedagang.

“Kami berharap nantinya jika direlokasi atau dipindah, tidak jauh-jauh dari Masjid Agung, karena barang jualan kami identik dengan Masjid Agung,” imbuh Bambang.

Harapan senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Rivo Alvadani (36). Ia menyebut, para pedagang sudah menempati depan Masjid Agung sejak tahun 2015 silam.

“Dari video gambaran alun-alun yang kami tahu, bahwa toko yang kami tempati tidak ada lagi, dan ternyata akan direlokasi ke TWSL,” tuturnya.

Para pedagang tidak menolak direlokasi. Namun mereka berharap tetap dapat berjualan di sekitar Masjid Agung, karena dagangan yang dijual merupakan produk religi dengan nuansa keislaman.

“Karena ini pekerjaan kami, pedagang berharap tetap bisa berjualan di sekitar Masjid Agung,” sampainya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Warung GOR A. Yani Bongkar Bangunan Sendiri, Pindah ke Tenda

10 Juli 2025 - 20:37 WIB

Luruskan Pemberitaan, DPRD Kabupaten Pasuruan Bantah Rudi Hartono Dipanggil KPK

10 Juli 2025 - 14:38 WIB

MUI Jember Ungkap Sisi Buruk Sound Horeg: Volume Melebihi Batas, Warga Mengungsi

9 Juli 2025 - 14:27 WIB

Trending di Sosial