Lumajang, – Dua dusun di Lumajang yang sebelumnya terisolasi akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru kini mulai dapat diakses kembali setelah warga dan pemerintah desa setempat mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang menumpuk di jalur utama.
Satu alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan tumpukan batu besar yang menutupi jembatan Limpas di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Alat berat tersebut merupakan bantuan dari sukarelawan dan pemerintah desa setempat yang bekerja sama membersihkan material vulkanik yang menutupi akses vital warga.
Maman Abudurrahman warga setempat mengatakan, selama proses pembersihan, warga tidak berani menyeberang sungai karena arus deras dan ketinggian air, terpaksa diangkut menggunakan alat berat.
“Hal itu harus dilakukan, mengingat aliran lahar Gunung Semeru cukup deras,” kata Abdurrahman, Jumat (16/5/26).
Kata dia, selain pembersihan material di tengah sungai, warga juga bergotong royong membangun jembatan darurat dari kayu dan bambu. “Langkah ini diambil karena jalan utama ke dusun ambrol dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, sehingga jembatan sementara sangat dibutuhkan untuk mobilitas sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, Lasmadi, warga sekaligus sukarelawan mengungkapkan, harapannya agar pemerintah dapat memberikan solusi permanen agar kejadian isolasi akibat banjir lahar tidak terulang kembali.
“Fenomena banjir lahar dingin dari Gunung Semeru memang sering terjadi, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut,” tuturnya.
“Material pasir dan batu yang terbawa aliran sungai menumpuk di jembatan-jembatan kecil seperti jembatan Limpas. Akibatnya menutup rongga saluran air di bawah jembatan dan menyebabkan permukaan jembatan tertutup material, membuat akses menjadi sangat berbahaya dan sulit dilalui,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jugosari, Mahmudi menyatakan, bahwa upaya bersama warga dan pemerintah desa ini merupakan langkah awal yang penting untuk membuka akses yang selama ini tertutup akibat banjir lahar.
“Ya ini harus dipercepat, karena ini salah satu mobilisasi mereka untuk bekerja dan untuk berbelanja di seberang sungai,” ungkapnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra