Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 16 Mei 2025 16:09 WIB

Alat Berat Dikerahkan, Akses Dusun Terisolasi di Lumajang Akibat Lahar Gunung Semeru Mulai Pulih


					Maman Abdurrahman, warga Jugosari mencoba menyebrangi sungai yang terisolasi akibat banjir lahar gunung semeru membawa material pasir dan bebatuan (Foto: Asmadi).
Perbesar

Maman Abdurrahman, warga Jugosari mencoba menyebrangi sungai yang terisolasi akibat banjir lahar gunung semeru membawa material pasir dan bebatuan (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Dua dusun di Lumajang yang sebelumnya terisolasi akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru kini mulai dapat diakses kembali setelah warga dan pemerintah desa setempat mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang menumpuk di jalur utama.

Satu alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan tumpukan batu besar yang menutupi jembatan Limpas di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Alat berat tersebut merupakan bantuan dari sukarelawan dan pemerintah desa setempat yang bekerja sama membersihkan material vulkanik yang menutupi akses vital warga.

Maman Abudurrahman warga setempat mengatakan, selama proses pembersihan, warga tidak berani menyeberang sungai karena arus deras dan ketinggian air, terpaksa diangkut menggunakan alat berat.

“Hal itu harus dilakukan, mengingat aliran lahar Gunung Semeru cukup deras,” kata Abdurrahman, Jumat (16/5/26).

Kata dia, selain pembersihan material di tengah sungai, warga juga bergotong royong membangun jembatan darurat dari kayu dan bambu. “Langkah ini diambil karena jalan utama ke dusun ambrol dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, sehingga jembatan sementara sangat dibutuhkan untuk mobilitas sehari-hari,” katanya.

Sementara itu, Lasmadi, warga sekaligus sukarelawan mengungkapkan, harapannya agar pemerintah dapat memberikan solusi permanen agar kejadian isolasi akibat banjir lahar tidak terulang kembali.

“Fenomena banjir lahar dingin dari Gunung Semeru memang sering terjadi, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut,” tuturnya.

“Material pasir dan batu yang terbawa aliran sungai menumpuk di jembatan-jembatan kecil seperti jembatan Limpas. Akibatnya menutup rongga saluran air di bawah jembatan dan menyebabkan permukaan jembatan tertutup material, membuat akses menjadi sangat berbahaya dan sulit dilalui,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jugosari, Mahmudi menyatakan, bahwa upaya bersama warga dan pemerintah desa ini merupakan langkah awal yang penting untuk membuka akses yang selama ini tertutup akibat banjir lahar.

“Ya ini harus dipercepat, karena ini salah satu mobilisasi mereka untuk bekerja dan untuk berbelanja di seberang sungai,” ungkapnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan