Menu

Mode Gelap
Truk ODOL di Puger Jember Tuai Polemik, DPRD Panggil Dishub Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Soroti Plaza Gempol, Desak Perbaikan Manajemen Omah Duren, Sajikan Legitnya Durian Montong di Dataran Tinggi Lumbang Tenaga Non-ASN Jember Menjerit! Honor Tak Cair, Wadul ke DPRD Pengunjung Keluhkan Tarif Pendamping Pendakian ke Ranu Kumbolo Lumajang Pj Bupati Lumajang Minta Pengelolaan Administrasi Jadi Kunci Utama dalam Program Pembangunan yang Efektif

Berita Pantura · 16 Des 2024 13:20 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai


					CARI SOLUSI: Komisi I DPRD Pasuruan menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur guna mencari solusi mengatasi banjir tahunan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

CARI SOLUSI: Komisi I DPRD Pasuruan menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur guna mencari solusi mengatasi banjir tahunan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Banjir tahunan masih menghantui warga Kabupaten Pasuruan saat musim hujan tiba. Tak terkecuali tahun ini, meski musim hujan baru memasuki permulaan.

Menyikapi fenomena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan pun mengambil langkah dengan menyampaikan permohonan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk segera menangani masalah tersebut.

Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkunjung langsung ke Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan keprihatinan terkait dampak banjir yang dirasakan masyarakat.

“Kami sudah langsung menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jatim untuk meminta bantuan normalisasi sungai agar tidak lagi terjadi banjir. Karena normalisasi sungai merupakan kewenangan dari pemerintah provinsi,” tegas Eko, Senin (16/12/2024).

Menurut Eko, banjir yang sering melanda wilayah Pasuruan disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya meluapnya sungai akibat curah hujan tinggi dan sistem drainase yang kurang optimal.

Air dari daerah hulu seperti wilayah Puspo dan Pasrepan mengalir deras menuju hilir, sementara kapasitas sungai yang ada tidak mampu menampung debit air tersebut.

Eko mengungkapkan bahwa di Kecamatan Lekok, banjir yang bercampur dengan kotoran sapi bahkan masuk ke rumah warga. Hal ini terjadi akibat saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik.

“Kemarin banjir bercampur kotoran sapi juga menjadi keluhan masyarakat, karena saluran irigasinya tak berfungsi,” tegasnya.

“Jadi hal itu semua sudah kami sampaikan ke Dinas Bina Marga. Ini merupakan wujud keseriusan kami dalam menangani masalah banjir tahunan yang ada,” Eko memungkasi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Trending di Berita Pantura