Menu

Mode Gelap
Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN Dituding Sebarkan Ujaran Kebencian disertai Intimidasi, Warga Probolinggo Dipolisikan Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo

Ekonomi · 8 Des 2024 15:31 WIB

Mengintip Peluang Investasi Pertanian di Lumajang, Padi dan Ubi Menjanjikan


					MENJANJIKAN: Menanam padi menjadi peluang bisnis menjanjikan di wilayah Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa). Perbesar

MENJANJIKAN: Menanam padi menjadi peluang bisnis menjanjikan di wilayah Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa).

Lumajang,- Kabupaten Lumajang menjadi salah satu darrah dengan tingkat ketahanan pangan terbesar di Jawa Timur. Salah satunya, berkat melimpahnya padi dan Ubi Jalar Pasrujambe.

“Lumajang dapat menghasilkan padi 469.347 ton per tahun dan Ubi Jalar Pasrujambe sebagai unggulan yang berpeluang untuk ekspor dengan produksi 177 kwintal per tahun,” kata Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, Minggu (8/12/24).

Selain padi dan ubi jalar, Kabupaten Lumajang juga memiliki komoditas buah unggulan, seperti Pisang Mas Kirana, Pisang Agung dan pisang lainnya dengan produktivitas 716 ton per tahun.

“Disamping juga buah unggulan lain seperti alpukat mentega, salak pondoh dan manggis yang banyak dikembangkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan produksi obat-obatan, seperti kapulaga, telah diekspor ke China oleh Kelompok Tani Argo Mulyo Pasrujambe dengan jumlah 34 ton per bulan atau setara Rp2,38 miliar.

“Di sektor perkebunan, Kabupaten Lumajang menghasilkan tebu 1.159.369 ton per tahun dan kopi robusta dengan jumlah 1.921 ton per tahun,” ungkap Yuyun, sapaan akrab Indah Wahyuni.

Ia mengatakan, kedepan bisnis di bidang pertanian memiliki peluang besar karena kebutuhan manusia tidak lepas dari kebutuhan pangan.

“Apalagi saat ini kebutuhan itu tidak hanya terbatas pada pangan, melainkan juga sebagai life style, yaitu keinginan manusia untuk hidup lebih baik dengan memilih makanan yang enak, segar dan sehat,” beber dia.

Yuyun menyebutkan, di sektor pertanian dan perkebunan, Lumajang adalah daerah produsen yang cukup berkontribusi secara nasional

Yuyun juga mengakui, saat ini investasi pada industri pertanian terutama di hilir berada di kota-kota besar, sehingga menambah rantai pasok dan distribusi yang cukup panjang.

“Sedangkan petani di daerah cenderung memerlukan kecepatan pembayaran sehingga muncul tengkulak atau pengepul,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 226 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

9 Mei 2025 - 17:07 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Pemkab Jember Bakal Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru lewat Pasar Digital

8 Mei 2025 - 20:04 WIB

Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket

7 Mei 2025 - 21:25 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Capai 100 Persen, Tertinggi di Jawa Timur

4 Mei 2025 - 21:22 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi