Menu

Mode Gelap
Kantor Baru Bawaslu Kota Probolinggo Segera Direnovasi dan Ditempati Mau Kuliah S-2 Pendidikan Agama Islam? di UNZAH Genggong Aja Jos! Jumlah Penduduk Miskin di Lumajang Turun Hingga 8,65 Persen Tak Anti Kritik, Gus Haris – Ra Fahmi Buka Dialog Forum Publik, Ribuan Jamaah Curhat Akar Rumput Desak DPP PDI-P Berikan Rekomendasi Pilkada Probolinggo ke Cakada yang Diterima Masyarakat Pecah Kongsi dengan Cak Thoriq di Pilkada Lumajang, Bunda Indah Beberkan Alasannya

Pemerintahan · 2 Apr 2024 19:42 WIB

Pupuk Bersubsidi Masih Sulit, Dewan Kecam Pemkab Lumajang


					SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi). Perbesar

SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kelangkaan pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan klasik di Kabupaten Lumajang. Seperti yang dikeluhkan oleh sejumlah petani di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe.

Informasi yang dihimpun, hampir 75 persen petani di Desa Pasrujambe mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan saat masa tanam.

“Gimana ini pemerintah kok tambah ugal-ugalan. Pupuk langka, saat ditanya ke kios, pupuknya sudah habis. Padahal dimasa tanam beberapa bulan lalu, saya belum mengambil jatah saya. Masak sudah 6 bulan kios tidak dapat jatah pupuk lagi,” kata petani di Desa Pasrujambe, Saiful.

Menanggapi hal itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Lumajang, Ishak Subagio menyebut, persoalan pupuk tani, harus direncanakan secara optimal oleh pemerintah daerah lewat Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Lumajang.

Dalam perencanaan tersebut, jelas Ishak, sudah jelas tergambar arah pembangunan pertanian secara sistematis dan terus menerus lengkap dengan sasaran capaiannya.

Disisi lain, Pemkab Lumajang sudah merilis sebuah program bertajuk Aksi Gerakan Pemupukan Organik dan Benih unggul Bersertifikat (SIGARPUN BULAT), yang hingga kini tidak pernah jelas pencapaiannya.

“Padahal, program yang sudah dirilis pada 10 tahun silam belum berhasil. Jikalau program itu berhasil, maka petani Lumajang tidak akan mengalami kesulitan pupuk dan yang pasti kesehatan tanah disini sudah kembali normal, hasil akhirnya produktivitas petani akan naik,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang Bukasan menyerukan agar pemerintah daerah tidak membuat petani nestapa dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Ayolah, jangan persulit petani, kalau pupuk terus-terusan sulit kayak gini gimana?,” kecam politisi PDI Perjuangan ini. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jos! Jumlah Penduduk Miskin di Lumajang Turun Hingga 8,65 Persen

27 Juli 2024 - 14:58 WIB

Wow! Tujuh Ribuan Warga Kota Pasuruan Masih Menganggur

24 Juli 2024 - 19:55 WIB

Ngebut! Pemkab Lumajang Percepat Pembangunan Infrastruktur di Desa Wisata

24 Juli 2024 - 15:16 WIB

Nego ke BPK Mentok, Guru Honorer di Lumajang Terancam Kewajiban Kembalikan Uang Tunjangan

23 Juli 2024 - 13:39 WIB

Jelang HUT RI, Pemkab Lumajang Buka Pemusatan Diklat Paskibraka

22 Juli 2024 - 13:54 WIB

Trending di Pemerintahan