Menu

Mode Gelap
Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

Kesehatan · 13 Mar 2023 16:29 WIB

Januari – Maret, Ditemukan Tujuh Kasus Leptospirosis, Dua Meninggal


					Kantor Dinas kesehatan dan P2KB Perbesar

Kantor Dinas kesehatan dan P2KB

Probolinggo – Sejak Januari – Maret (hingga 13 Maret) 2023, terdapat tujuh kasus Leptospirosis, dengan dua kasus kematian. Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati khususnya di lingkungan yang terdapat banyak tikus.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB, dr. Nurul Hasanah Hidayati. “Dari data yang kami miliki, tujuh warga yang terjangkit ini, satu warga Kecamatan Mayangan, satu warga Kecamatan Wonoasih, tiga warga Kecamatan Kedopok, dan dua warga Kanigaran,” ujarnya, Senin (13/3/2023).

Sedangkan dua warga yang meninggal akibat penyakit Leptospirosis ini, warga Kecamatan Wonoasih dan warga Kecamatan Kanigaran. Kedua warga ini meninggal di awal Maret dan minggu kedua Maret. Untuk dua warga yang meninggal ini berusia 33 tahun dan 58 tahun.

Dokter Ida, panggilan akrab dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, penyebaran penyakit Leptospirosis ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui kencing tikus. Selain itu, penyebaran bakteri melalui urine ini biasanya terdapat pada genangan air.

“Biasanya genangan yang sudah tercemar kencing tikus inilah yang dapat menularkan penyakit ini. Selain itu, penyakit ini akan menular ke manusia melalui luka yang di milikinya,” ujarnya.

Untuk gejala orang yang terjangkit penyakit ini mulai dari demam, badan terasa sakit semua, hingga yang terparah penyakit ini dapat menyerang ginjal, hingga lever. Jika tidak di tangani secara tepat, maka, dapat menyebabkan kematian.

Untuk pencegahannya sendiri, bagi warga yang beraktivitas pada lingkungan yang rentang adanya pencemaran kencing tikus untuk menggunakan pelindung, mulai sepatu bot, hingga sarung tangan.

“Upaya pemkot sendiri untuk mencegah penularan penyakit ini yakni mengeluarkan SE terkait penyakit ini. Kami juga telah memperkuat surveillance di daerah sekitar pasien yang terpapar, serta juga di setiap puskesmas telah menyiapkan Rapid Diagnotic Test (RDT) untuk mendeteksi penyakit ini,” imbuhnya.

Selain upaya tersebut, Dinkes dan P2KB terus melakukan sosialisasi terkait penyakit inim Penyakit ini banyak terjadi di musim hujan yang banyak genangan serta terdapat banyak tikus. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok

21 September 2025 - 13:05 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Trending di Kesehatan