Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Ekonomi · 2 Des 2022 22:17 WIB

Mantap! Sepatu Sutra Karya Disabilitas Pasuruan Tembus Pasar Internasional


					Mantap! Sepatu Sutra Karya Disabilitas Pasuruan Tembus Pasar Internasional Perbesar

Pasuruan,- Memiliki keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk berkarya. Jika diarahkan dengan baik, kemampuan seorang disabilitas bisa melebihi kemampuan orang normal pada umumnya.

Di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur misalnya, sejumlah disabilitas yang tergabung dalam Koperasi Kupu Sutra mampu membatik dan memproduksi sepatu dari bahan sutra.

Proses pembuatan sepatu sutra, berawal dari kepompong dari serat sutra yang kemudian direndam dan direbus dengan air panas. Setelah itu, serat sutra dipintal menjadi benang sutra.

Benang sutra kemudian ditenun menjadi kain sutra. Lalu kain diwarnai sesuai kebutuhan. Selanjutnya dicetak dan dijahit kemudian dilem sebelum dipasang alas sepatu. Setiap sepatu dibandrol dengan harga mulai Rp1,5 juta sampai Rp2 juta.

Menurut Indawari, Pengurus Koperasi Kupu Sutra, tujuan melibatkan disabilitas dalam asah kreativitas ini, supaya kaum disabilitas mempunyai kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan.

“Karena disabilitas kalau bekerja di lingkup formal tidak bisa dan biasanya dipandang sebalah mata,” kata Indawari.

Para disabilitas ini, dibagi menjadi bebrapa kelompok. Ada yang bagian budidaya ulat sutra, ada juga yang dilibatkan dalam pemintalan dari kepompong ulat sutra menjadi benang, hingga membatik ecoprint dan packaging.

“Kalau tenun kita tidak merekomendasikan, yang dibutuhkan orang yang sempurna karena rumit dan benangnya kecil-kecil,” jelasnya.

Karya disabilitas ini juga pernah dipamerkan di beberapa pameran internasional. Mulai dari event balapan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga event KTT G20 Indonesia di Nusa Dua Bali. Bahkan karya mereka telah beredar ke luar negeri.

“Sementara ini produk kita banyak ke Jepang, Australia dan Belanda. Di KTT G20 kemarin kita dapat tawaran ke Amsterdam,” kata ketua Koperasi Kupu Sutra, Ariyanto Nugroho.

Menurut Ariyanto, bisnis yang dikelola oleh Koperasi Kupu Sutra ini merupakan bisnis sosial. Sebab sebagian besar yang mengerjakan produk adalah penyandang disabilitas.

“Total ada 30 disabilitas, mulai pekerjaan awal sampai akhir kita libatkan semua,” jelas Ariyanto.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi