DAPAT CINDERAMATA: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mendapatkan cinderamata saat menghadiri Dies Natalis UNZAH Genggong. (foto: Humas dan Protokol Pemprov Jatim)

Banyak Lahirkan Mahasiswa Juara, Gubernur Khofifah Puji UNZAH Genggong

Kraksaan,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri Dies Natalis ke-54 Universitas Islam Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (6/6/2022) sore.

Dalam kesempatan itu, Khofifah didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur sekaligus Pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo.

Khofifah mengatakan, prestasi yang ditorehkan UNZAH Genggong baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional selama ini, bisa jadi referensi untuk kampus lainnya.

“Terutama bagi kampus swasta yang berbasis pondok pesantren. Universitas Islam Zainul Hasan ini prestasinya luar biasa, nasional maupun internasional. Jadi menunjukkan mental juara itu sangat penting dan disini banyak sekali champion (juara) itu,” kata Khofifah.

BERIKAN MOTIVASI : Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sampaikan pidato motivasi bagi mahasiswa UNZAH Genggong Probolinggo (foto: Humas dan Protokol Pemprov Jatim)

Banyaknya mahasiswa juara di UNZAH Genggong, lanjut Khofifah, bisa menjadi penguatan pendidikan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Hal itu juga didukung dengan program digitalisasi bisnis yang dikembangkan di kampus swasta tersebut.

Menurut Khofifah, digitalisasi bisnis di UNZAH Genggong sangat bagus dan visioner. Hal itu, kata dia, sesuai dengan prediksi Jack Ma, pebisnis asal Tiongkok, bahwa UKM akan berkibar melalui online pada 2030 mendatang.

“Itu artinya digital bisnis yang hari ini disiapkan tahun 2030 sudah ada masternya, bukan hanya S-1 tapi juga harus ada S-2-nya. Ini menjadi bagian yang penting pondasi-pondasi untuk menyiapkan ekonomi masyarakat terutama bagi pelaku UMKM ini,” ungkapnya.

Mengutip kata-kata Jack Ma, imbuh Khofifah, pada tahun 2030 tulang punggung perekonomian dunia 80 persen didominasi UMKM. Atas dasar itu, tatanan ekonomi ekonomi digital harus dimulai seluruh sektor, mulai dari ultra mikro, mikro, kecil, menengah hingga usaha besar.

Baca Juga  Peringati Isra' Mi'raj, Wali Kota Probolinggo Berharap Indonesia Dijauhkan dari Bencana

“Jadi saya rasa ada kekuatan yang barangkali tidak terpublikasi. Saya juga ingin menyampaikan bahwa pendidikan yang dikelola Pesantren Zainul Hasan Genggong ternyata banyak menciptakan (mahasiswa) juara, baik di kancah nasional ataupun internasional,” tutur mantan aktivis PMII ini.

Sementara itu, Rektor UNZAH Genggong, Abdul Aziz Wahab mengatakan, pengembangan digitalisasi bisnis seperti yang disampaikan Gubernur Khofifah bakal menjadi pekerjaan rumah (PR), yang harus dijawab melalui kerja nyata.

“Tantangannya membuat kita harus berpikir lebih panjang, namun hal itu sangat mungkin dilakukan apabila dilakukan pemetaan. Salah satunya, dengan program Studi Ilmu Ekonomi Islam dan Perbankan dan Managemen Keuangan Syariah, termasuk bisnis digital ini,” ujarnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Zainul Hasan R.

Baca Juga

Exfesh 2024 di Genggong Tuntas, ini Dia Para Jawaranya

Probolinggo,- Kompetisi antar pelajar Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) di lingkungan Pesantren Zainul …