INOVASI: Inisiator dan pengurus DPC HKTI Kab. Probolinggo saat menunjukkan melon hasil budidaya dalam Green House. (foto: Ainul Jannah)

Budidaya Melon ‘Green House’ di Sogaan Pakuniran, Inovasi Pertama di Probolinggo

Pakuniran,- Cuaca buruk kerap menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian. Selain itu, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi momok lain yang bisa menghambat produktifitas tanaman pertanian.

Namun Izhaq Mustaqim (23), pemuda asal Desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mampu mengatasi potensi terjadinya gagal panen akibat cuaca buruk maupun keterbatasan SDM.

Ia menggunakan ‘Green House’ (rumah kaca) untuk membudidayakan melon di lahan seluas 22×28 meter persegi. Yang tak kalah menarik, inovasi sistem tanam ini menggunakan media polibag.

“Ini inisiatif saya dan bapak saya untuk mengembangkan bioteknologi di bidang pertanian agar pertanian ke depannya lebih mudah, semakin lebih bisa dimanfaatkan oleh teman-teman pemuda tani di sini,” kata Izhaq.

Budidaya dalam ‘Green House’, menurut alumnus Universitas Brawijaya Malang ini, banyak manfaatnya. Seperti mengurangi biaya operasional karena hama dan penyakit bisa ditekan sehingga penggunaan pestisida nyaris tidak perlu dilakukan.

“Selain itu, bisa menanam sepanjang tahun dan bisa mengatur iklim mickro di dalam Green House sehingga bisa ditanam saat musim apa saja, bisa untuk sayuran ataupun buah-buahan seperti (melon) ini” ungkap dia.

PANEN: Petani saat panen perdana melon yang ditanam dalam Green House di Desa Sogaan, Kec, Pakuniran. (foto: Ainul Jannah)

Wakil Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Syamsul Askandar menyebut, budidaya dalam ‘Green House’ sangat prospektif untuk dikembangkan.

“Peluangnya cukup bagus, terutama untuk kesehatan karena tidak menggunakan pestisida, kalaupun menggunakan jumlahnya sangat kecil, maksimal 20 persen dari yang biasa dilakukan,” jelasnya saat memantau panen perdana melon di Green House Desa Sogaan, Sabtu (9/4/22).

Ia menambahkan, sistem ini juga tidak ribet karena mayoritas pengerjaan dilakukan secara otomatis. Contohnya dalam sistem penyiraman, langsung terkoneksi melalui pipa-pipa sehingga tanaman bisa dapat disiram berkala dalam jam-jam tertentu.

Baca Juga  Jelang Maulid, Harga Bumbu Dapur Turun

Hasil budidaya ‘Green House’, menurutnya, juga lebih baik daripada tanaman yang dikembangkan konvensional. “Melon ini contohnya, buahnya lebih sehat, dagingnya sangat tebal dan manis,” ucap pria yang akrab dipanggil Gus An ini.

Ia berharap, inovasi ini bisa dikembangkan lebih luas di Kabupaten Probolinggo. Sepengetahuannya, budidaya ala ‘Green House’ di Desa Sogaan, satu-satunya di Kabupaten Probolinggo.

“Sepengatahuan saya, ini yang pertama di Kabupaten Probolinggo. Kedepan mungkin hanya perlu komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas terhadap produk ini,” ia memungkasi. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Baca Juga

Beras Impor 8.200 Ton Tiba di Probolinggo, Dibongkar di Pelabuhan

Probolinggo,- Ribuan ton beras impor tiba di Dermaga II Terminal Umum, Pelabuhan Delta Artha Bahari …