Menu

Mode Gelap
Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

Hukum & Kriminal · 29 Mar 2022 16:24 WIB

Jelang Ramadhan, 3 PSK di Kraksaan Diciduk


					Jelang Ramadhan, 3 PSK di Kraksaan Diciduk Perbesar

Kraksaan,- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo menjaring Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Kecamatan Kraksaan, Selasa (29/3/2022) siang. Hal itu dilakukan Satpol PP saat razia Ketertiban Masyarakat dan Ketertiban Umum menjelang bulan Ramadhan.

Terdapat tiga PSK terjaring di dua titik di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo sekitar pukul 12.30 WIB. Mirisnya lagi, seorang PSK di antaranya, merupakan Anak Baru Gede (ABG) dan dua PSK lainnya masih “pemain baru”.

Tiga PSK yang diamankan, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Kotaanyar. Yakni, PI (21) asal Desa Triwungan, dan EI (28) warga Desa Talkandang. Sebelumnya, keduanya bekerja dengan profesi serupa di Desa Kedung Rejoso.

Sementara seorang PSK, LI (25) berasal dari Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Saat diamankan ketiganya kedapatan sedang menunggu pelanggan yang biasa menggunakan jasa mereka.

“Jadi razia ini ketika anggota Satpol PP yang ada di lapangan berpura-pura memesan jasa mereka untuk memastikan apakah dua lokasi ini masih beroperasi apa tidak,” kata Kasi Penindakan dan Penyidikan (Dikdak) Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo.

Setelah mengetahui dua tempat yang tepatnya di selatan Jembatan Rondoninggo tersebut, Budi langsung mengamankan ketiga PSK tersebut. Mereka langsung dibawa ke Markas Satpol PP Kabupaten Probolinggo untuk dibina agar tidak kembali melayani pria hidung belang.

“Untuk tarifnya, mereka tidak main per jam, tapi satu kali main itu pelanggannya harus bayar Rp150 ribu plus kamar. Untuk dua titik ini memang beroperasi menyerupai warung kopi dan satunya lagi seperti biasanya yaitu rumah pribadi,” tutur mantan PJ Kades Bucor Wetan ini. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan

17 September 2025 - 21:02 WIB

Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak

17 September 2025 - 20:19 WIB

Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

17 September 2025 - 19:41 WIB

Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan

17 September 2025 - 17:05 WIB

Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak

17 September 2025 - 15:33 WIB

Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib

16 September 2025 - 17:03 WIB

Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ

16 September 2025 - 15:54 WIB

Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen

15 September 2025 - 19:52 WIB

Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong

12 September 2025 - 19:30 WIB

Trending di Hukum & Kriminal