Minyak Goreng Langka, Khofifah Sidak di Pasuruan

Pasuruan,- Kelangkaan minyak goreng terjadi di hampir seluruh wilayah di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menduga, penyebab kelangkaan minyak goreng tersebut disebabkan terputusnya rantai pasokan dari produsen.

Hal ini disampaikan Khofifah saat meninjau operasi pasar minyak murah yang digelar di Kantor UPT Bapenda Kota Pasuruan, Minggu (6/2/2022) siang.

Saat Gubernur Khofifah bersama Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo melakukan sidak ke sebuah toko rettailnmodern di wilayah setempat, ternyata stok minyak goreng kosong.

“Di retail modern ini kan dalam koordinasi Apkrindo, ternyata disini barangnya sudah 5 harian kosong, ” ujar Khofifah.

Menurutnya, jumlah produksi minyak goreng sejatinya sudah lebih tinggi dibandingkan kebutuhan masyarakat di Jawa Timur. Rata-rata produksi minyak goreng di Jawa Timur mencapai 62 ribu ton per bulan.

“Sementara rata-rata konsumsi minyak goreng oleh masyarakat dan sektor usaha hanya mencapai 59 ribu ton per bulannya. Pada dasarnya di Jatim ini surplus 3000 ton, ada anomali disini, ” sebut Khofifah.

Oleh karena itu, Khofifah menduga ada suatu hal yang menyebabkan terputusnya rantai pasokan minyak goreng dari produsen kepada konsumen.

“Saya menyebutnya ada missing link disini. Ada keterputusan rantai pasok. Nah penyebabnya apa, itu yang harus diurai,” ujarnya.

Demi mengurai masalah kelangkaan minyak goreng di Jawa Timur, Khofifah berencana melakukan sidak ke sejumlah pabrik produsen minyak di Jawa Timur.

“Rantai pasok yang terputus ini disisi mana ini yang harus diurai. Besok, saya bersama Pangdam dan Kapolda akan ke pabrik minyak goreng untuk melihat masalahnya apa, ” pungkasnya.

Selain mengurai masalah terputusnya rantai pasokan minyak, Pemprov Jawa Timur juga berupaya untuk menggercarkan operasi pasar minyak murah.

Baca Juga  Sepekan, Harga Telur Ayam Horn di Pasuruan Naik Rp 6 Ribu/Kg

Seperti yang dilakukan di Kantor Bapenda Kota Pasuruan hari ini, sudah disediakan 2000 liter minyak yang bisa ditebus masyarakat dengan murah seharga Rp 25 ribu per dua liternya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Baca Juga

TPID Kota Probolinggo Buka Warung Sembako, Harga tak Menguras Kantong

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP), …